Review: Fear of Rain (2021)

 

Rain (Madison Iseman) merupakan seorang gadis yang mengidap Skizofernia, ia harus berjuang di kesehariannya melawan halusinasi yang kerap muncul. Suatu hari ia mencurigai tetangganya, Mrs. Dani (Eugenie Bondurant), menculik seorang anak kecil dan menyimpannya di rumahnya. Tidak ada yang percaya dengan apa yang Rain katakan, kecuali temannya Caleb (Israel Broussard). Caleb adalah satu-satunya percaya dengan apa yang Rain katakan, namun Rain sendiri tidak yakin apakah Caleb adalah sosok yang nyata ataukah hanya halusinasinya semata. Lalu apakah Mrs. Dani benar-benar menculik seorang anak kecil?

Setelah menonton beberapa film horror, saya langsung mencoba untuk mencoba untuk mencari tontonan bergenre Thriller untuk sedikit ‘menenangkan’  diri saya sendiri agar tidak begitu bosan. Akhirnya, tanpa sengaja saya menemukan film ini di dalam file laptop saya. Mungkin saja beberapa hari yang lalu saya sudah mendownloadnya namun saya lupa. Akhirnya dengan judul yang cukup menarik saya mencoba untuk menonton film ini untuk menyegarkan saya kembali dan mencoba agar saya tidak merasa bosan karna sudah dihajar beberapa film horror terus menerus. Terlebih lagi, saya sangat menyukai film Thriller layaknya saya menyukai film Horror dan sangat berharap film ini berhasil untuk mengembalikan mood saya.

Fear of Rain sendiri awalnya membuat saya berfikir bahwa film ini akan mengangkat tema hujan karna judulnya, namun ternyata film garapan Castille Landon tidak ada hubungannya dengan hujan, melainkan itu adalah nama karrakter utama yang akan kita ikuti ceritanya. Film ini sebenarnya memiliki genre Drama, Horror dan Thriller berdasarkan IMDB (Internet Movie Data Base) dan bisa terlihat bahwa genre drama sangatlah condong untuk film ini, sehingga saya tidak begitu berharap pada unsur horror yang begitu kental, namun saya masih mengharapkan suguhan horror yang berbeda di film ini. Seperti film Relic yang menjadikan Demensia sebagai senjata utama untuk menakuti para penonton, film garapan Castille Landon ini menggunakan Skizofernia sebagai senjatanya. 

 


Film ini dibuka dengan Rain yang berlari, ia dikejar oleh seseorang yang ingin menyakitinya. Namun ternyata, itu hanyalah halusinasinya belaka, ia sedang berada di rumah sakit. Kemudian kita langsung diajak untuk mengikuti perjalanan Rain yang kesulitan untuk membedakan mana yang nyata dan bukan. Masalah demi masalah pun muncul, sampai yang terbesar adalah Rain mencurigai tetangga –sekaligus gurunya, menculik seorang anak kecil. Dengan Rain yang memiliki Skizofernia akan sangatlah sulit baginya untuk meyakinkan orang-orang disekitarnya dan dirinya sendiri mengenai apa yang ia lihat. Saya sendiri cukup tertarik dengan cerita yang disuguhkan oleh Castille Landon yang duduk sebagai penulis naskah dan juga sutradara. Kita benar-benar mengikuti Rain dan melihat bagaimana penyakitnya itu memengaruhi kehidupan sehari-harinya. Yang membuat film ini semakin menarik adalah bagaimana munculnya beberapa ‘notes’ yang menandai bagaimana Rain mencoba untuk meyakinkan dirinya apakah hal yang ia lihat tersebut halusinasi atau bukan. Ide tersebut cukuplah pandai, karna dari situ kita akan paham dengan pola-pola mengenai halusinasi yang muncul, sehingga membuat saya ikut menebak-nebak apakah yang dilihat Rain nyata atau tidak.

Dengan Skizofrenia yang dimiliki oleh Rain menjadi alur film ini semakin menarik, karna kita sendiri ikut menebak-nebak apakah yang dia lihat nyata. Dengan kehadiran Caleb yang menjadi satu-satunya teman miliknya, menambah banyak pertanyaan yang muncul mengenai Rain. Terlebih lagi melihat gelagat Caleb yang nampaknya menjadi satu-satunya yang percaya dengan apapun yang Rain katakan, membuat misteri yang hadir di dalam film ini semakin besar. Dengan memakai slowburn film ini perlahan membuka satu demi satu misteri yang hadir dan tersembunyi, dengan perlahan kita mencoba memahami Rain dan keluarganya yang tidak kalah berjuang demi keadaan Rain. Sehingga kita perlahan-lahan menjadi simpati kepada Rain dan tidak sulit untuk memahami apa yang ia lakukan demi menguak rasa curiganya. Beberapa scene yang menunjukkan halusinasi Rain pun membantu kita untuk melihat apa yang Rain lihat dan rasakan, sekaligus menjadi sebuah unsur horror di film ini, karena semua halusinasi yang Rain miliki tidak-lah indah. Tak hanya secara visual, halusinasi berupa suara-suara pun muncul, menambah rasa creepy di film ini.

Babak awal film ini memanglah cukup menarik dan kita diperkenalkan dengan beberapa karakter dan berfokus pada Rain dan Skizofernianya, kemudian Rain yang mulai mencurigai tetangganya. Namun menuju pertengahan, fokus dari film ini menjadi terpecah dan itu adalah hal yang fatal. Di awal kita sudah diberi fokus pada Rain dan Skizofernianya dan konfliknya dengan tetangganya, lalu Caleb datang. Sebenarnnya saya sendiri tidak masalah dengan keberadaan Caleb, karena bisa membuat alur menjadi lebih menarik dengan kehadirannya. Terlebih lagi segala tindakan yang dilakukan Caleb sangatlah mencurigakan dan membuat Rain bertanya-tanya apakah ia halusinasi atau bukan, dan Caleb dengan mudahnya setuju untuk membantu Rain menguak kecurigaan Rain terhadap tetangganya. Namun bukannya berfokus pada konflik tersebut, film ini terpecah dan malah lebih berfokus kepada hubungan antara Caleb, Rain, dan Keluarga Rain. Saya sendiri tidak mempermasalahkan hal tersebut, namun dengan durasi yang hampir 2 jam dan kurangnya pembangunan misteri di film ini membuat alurnya terasa membosankan.

Banyak hal yang sebenarnya jika tidak ditampilkan atau diceritakan akan membuat film ini menjadi lebih bagus. Entah mengapa drama yang hadir di film ini malah membuat kita melupakan persoalan kecurigaan Rain terhadap tetangganya tersebut, yang mana hal itulah yang menjadi konflik utama di film ini. Mungkin saja Castille Landon ingin menujukkan bagaimana Rain melakukan kesehariannya dan beradaptasi, namun nampaknya Castille Landon lupa dengan konflik utama yang hadir di film ini dan saya yang menunggu bagaimana Rain perlahan-lahan mencoba untuk menguak kecurigaan dia malah merasa kecewa. Dengan misteri yang tidak terbangun dengan sempurna, membuat film ini terasa hambar. Saat klimaks film ini terjadi dan segala misteri yang ada di film ini terkuak, semuanya terasa datar dan biasa saja. Karena sedari awal kita tidak diperlihatkann bagaimana Rain menaruh kecurigaan besar pada tetangganya, dan hanya karna dia melihat anak kecil di rumah tetangganya dua kali, dia sudah bisa sangat yakin.

Mrs. Dani yang diperankan dengan baik oleh Eugenie Bondurant, hadir dengan cukup creepy. Ia sangat cocok menjadi seorang tetangga yang penuh dengan misteri dan gelagatnya pun penuh dengan kejanggalan. Namun Mrs. Dani yang menjadi sosok jahat di film ini atau bisa dikatakan konflik utama di film ini, ia tidak hadir dengan maksimal. Saya sendiri bisa menghitung dengan jemari saya berapa kali ia muncul di scene, yang mana seharusnya konflik utamalah yang kerap berinteraksi oleh Rain, terlebih lagi Mrs. Dani adalah guru yang mengajar di sekolah Rain sekaligus tetangga Rain. Dari situ seharusnya Castille Landon bisa menunjukkan secara perlahan bagaimana Mrs. Dani layak dicurigai, karena berdasarkan kemunculan yang ada, saya malah melihat Rain lah yang berlebihan dan berhalusinasi. Andai saja karakter Mrs. Dani ini digali lebih dalam dan dimunculkan dengan seimbang, maka mungkin saja misterinya akan semakin kuat dan kecurigaan Rain bisa diterima.

Fear of Rain mempunyai premis yang sangatlah menarik, namun terlalu dangkal dalam penyampaiannya, jika saja digali lebih dalam maka film ini akan menjadi menarik. Twist yang hadir di film ini pun tak kalah hambarnya dikarenakan lemahnya penggalian cerita di film ini. Saya sendiri sebenarnya bisa dikatakan cukup menikmati film ini, namun sedikit kesulitan untuk tidak merasa bosan saat berada dipertengahan dengan cerita yang berputar-putar dan kehilangan fokusnya. Film yang seharusnya berfokus kepada rasa takut yang ada pada diri Rain terhadap Skizofernianya dan kecurigaannya terhadap tetangganya pun terasa dilupakan, sehingga babak akhir terasa biasa saja dan tidak se wah yang saya harapkan. Meskipun begitu Fear of Rain masih bisa menjadi tontonan yang cukup menarik dan penuh misteri, meskipun cukup banyak kekurangan dalam penceritaaannya.

 

Rating


50%

 

 

Komentar