- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Diposting oleh
Sam Michaelis
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Mungkin bagi beberapa orang, film
yang mengangkat perihal monster itu sudah sangat biasa dan banyak. Mungkin juga
orang-orang akan mengingat film Alien sebagai pembandingnya. Underwater sendiri
mungkin layaknya film Alien, sekelompok orang yang bekerja diterror oleh
sesosok monster yang sangat amat ganas. Mereka pun tidak bisa lari kemana-mana
mengigat tempat mereka sangat jauh dari jangkauan manusia dan mereka sendiri
berada ditempat dimana mereka menjadi tak berdaya. Disinilah letak kengerian
dari film bergenre serupa itu, dimana sekelompok manusia dihadapkan pada
situasi diluar kemampuan mereka, dan mereka berusaha untuk menyelamatkan nyawa
mereka. Mungkin bagi banyak orang, film seperti ini sangatlah menegangkan, saya
tidak menyangkal hal tersebut, karna kebanyakan pace film sejenis itu sangatlah cepat dan tidak melambat
sedikitpun.
Underwater sendiri membawa kita
mengikuti Norah (Kristen Stewart) yang merupakan seorang kru yang bekerja di
bawah laut, dihadapkan pada serangkaian kejadian yang mengancam nyawanya
beserta kawan-kawannya. Tempat ia bekerja meledak sehingga mengharuskan mereka
untuk berjalan keluar untuk menyelamatkan diri mereka. Namun, siapa sangka di
luar sana, di dalam lautan nan gelap, ada sekelompok monster yang menanti
mereka dan mengancam nyawa mereka?
Film arahan William Eubank ini
seperti memindahkan film Alien ke bawah laut, tapi hal tersebut tidak
mengurangi kengerian dan ketegangan yang dihadirkan. Sebenarnya tidak banyak
elemen yang beda dengan film Alien, semuanya masih sama dengan tema dan alur
yang serupa juga. Namun film ini untungnya
memiliki perbedaan besar dengan film Alien, yaitu di settingnya. Jika Alien
terjebak bersama dengan sesosok monster di luar angkasa, Underwater menariknya
ke dasar laut dimana sekelompok orang yang bekerja untuk sebuah perusahaan
bernama Tien terjebak di dasar laut bersama monster-monster yang sama sekali
tak diketahui wujudnya.
Tak butuh waktu lama bagi film ini
untuk menampilkan bahaya yang sesungguhnya ditawarkannya. Mungkin tidak sampai
20 menit, film ini sudah menampilkan kebocoran yang menjadikan sebuah bencana
besar bagi kru pengebor tersebut. Tak butuh waktu lama juga untuk menampilkan
seorang kru yang sudah terbujur kaku tak bernyawa. Terlihat dari pembukanya,
film ini memiliki pace yang sangat
cepat. Untuk sampai kepermasalahan utamanya saja film ini benar-benar tidak
membuang waktu. Dengan permasalahan kebocoran tersebut, menjadi pembuka untuk
masalah-masalah yang lebih besar yang sudah menanti di ujung. Kita juga
dihadapkan oleh segala kesulitan yang dihadapi para kru demi mempertahankan
nyawa mereka, dari mencari baju selam yang tidak cacat dan berjalan di dasar
laut dengan alat seadanya saja bahka dengan oksigen yang sangat terbatas. Ketidakberdayaan
mereka bertambah lagi saat dihadapkan oleh kematian kru yang terbilang cukup
cepat dan sadis pula. Menandakan bahwa apa yang didekat mereka, atau bahkan
yang melekat pada tubuh mereka bisa sewaktu-waktu membunuh mereka.
Bagi saya film ini memiliki
ketegangan dan kengerian yang tidak berhenti sama sekali, saat para kru
berjalan di dasar laut dengan gelap gulita, bergantung pada senter yang ada
pada pakaian mereka saja membuat saya merasa tidak aman dan nyaman. Bahkan saya
sendiri was-was menunggu monster datang menyerang. Mungkin film ini juga ingin
memperkenalkan monster dari tingkatan yang tidak terlalu berbahaya sampai
dengan yang paling berbahaya, mungkin dalam game bisa disebut pula Bos 1, Bos 2
dan Bos 3, setiap pertemuan dengan monster tersebut akan semakin sulit juga
situasi yang dihadapi mereka, tentunya mereka juga harus semakin menyiapkan
diri mereka atas apa yang menanti mereka dalam kegelapan. Dengan penampakan
monster yang minim, bahkan hanya sekelibat saja, berenang dalam air dengan
cepat, yang mana tentunya mengalahkan kru tersebut akan sangatlah mengerikan. Apalagi,
mereka tak berdaya di dasar laut, tidak ada tempat bagi mereka untuk lari
dengan mudah.
Penampilan Kristen Stewart patut
diacungi jempol. Sebagai Norah, dia mampu membawa karakter wanita yang tangguh
dan mau tidak mau harus berani melawan apa yang benar-benar diluar batas
kemampuannya. Mungkin bagi kalian yang meremehkan film ini hanya karna ada Kristen
Stewartnya, kalian akan benar-benar tertampar oleh penampilan miliknya. Entah mengapa,
karakter yang ia bawa sangat mampu untuk mengantarkan perasaan tak berdaya,
takut dan panic. Apalagi, deru nafasnya dalam helm selamnya membuat saya
sendiri ikutan panic dan takut. Tak terlalu banyak yang diucapkan olehnya,
namun mimik mukanya nampak seperti sudah mengatakan semuanya. Norah pun mampu
menjadi karakter yang sangat kuat dan bertahan sampai akhir melawan semua rasa
takutnya. Bahkan, saya sendiri sangat suka dengan karakternya yang benar-benar
pantang menyerah dan selalu datang dengan ide lain yang mungkin bisa dibilang
gila, hanya demi menyelamatkan nyawanya dan kawan-kawannya Saya sangat senang
dengan karakternya sampai akhir film.
Untuk karakter lain, sebenarnya mereka
pun memiliki peran yang agak penting (meski saya berpikir mereka hanya menjadi senjata untuk
menunjukkan betapa ngerinya monster tersebut menyerang mereka). Namun, amat
sangat disayangkan, penggalian karakternya tidak terlalu dalam sehingga kita
tidak begitu mengenali beberapa karakter dengan baik. Mungkin akan lebih baik
jika penggalian karakternya pun sedikit lebih dalam, sehingga akan menimbulkan
empati yang lebih besar saat mereka mulai dimangsa satu persatu. Saya sendiri
merasa kesal saat beberapa karakter melakukan hal yang bodoh sehingga mengancam
nyawa mereka, mungkin jika tidak melakukan hal bodoh maka tidak akan ada waktu
yang tepat untuk menghadirkan terror selanjutnya.
Pace cepat yang dibawa oleh William
Eubank ini tentunya sama sekali tak lepas dari suspense dan terror yang sudah melekat dalam film ini. Film ini
sepertinya tau waktu yang tepat untuk menampilkan penampakan monster tersebut
dan kapan mereka muncul menyerang. Film ini juga tidak melupakan settingnya,
sehingga beberapa kali diingatkan perihal tekanan air yang bisa membunuh mereka
dan oksigen yang terbatas dan bisa saja habis tiba-tiba. Namun sayang sekali,
cerita dalam film ini tidak dieksplorasi terlalu dalam, mungkin saja jika
diekplorasi lebih dalam terror dan ketegangan cerita akan semakin kuat. Bahkan saya
sendiri tidak tau bagaimana latar belakang perusahaan tersebut, dan apa tujuan
mereka. Mungkin kalian akan bilang “Ya pasti Cuma buat ngebor doing di bawah
laut.” I know that, tapi ada beberapa hint yang cukup mencurigakan perihal
perusahaan ini, dilihat dari awal dan credit scene. Bahkan ada apa dengan loker
milik Lucien yang menampilkan gambar monster mirip dengan yang mengancam nyawa
mereka? Apakah Lucien tau tentang monster tersebut, karna dia juga yang paling
lama berada di dasar laut. Ataukah semua pertanyaan itu akan dijawab dengan
Sekuelnya? Atau akankah ada sekuel? Who knows!
But hey, this movie is really good! Penggunaan jumpscare di film ini pum sangat efektif dan tidak lebay, mengingat film ini mengjadapkan karakternya pada monster, dimana mereka selalu muncul tiba-tiba dan lebih suka mengintai dari kegelapan juga. Scoring film ini pun sangat bagus, mampu menambah kengerian dan ketegangan yang ada dalam film ini. Bahkan saat suara-suara monster mulai terdengar kita akan ikut merasa was-was dan menanti darimana monsternya muncul. Bahkan dalam kesunyian dan kegelapam pun film ini mampu mempertahankan ketegangan itu. Saya sangat suka dengan film ini, dan bagi saya film ini seperti kembali
menjadi sebuah film yang cukup mengejutkan saya, setelah film The Grudge yang
juga mengejutkan saya dengan betapa jeleknya film itu. Underwater mampu menjadi
film yang memuaskan pada tahun 2020. Saya sendiri menahan nafas saya saat Norah
menembakkan suar untuk melihat wujud monster terakhir. Well… DAMN!!
Rating
70%
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Just an ordinary human who really loves anything labeled horror
Komentar
Posting Komentar