Review: Mai-chan's Daily Life (2014)


Menceritakan seorang gadis yang bernama Miyako yang mencari pekerjaan sebagai maid. Ia menemukan lowongan pekerjaan di sebuah rumah yang terpencil. Di dalam sana ia pun di terima bekerja sebagai maid. Ia tak bekerja sendirian, Seorang maid yang bernama Mai menemaninya bekerja. Miyako yang mulai bekerja disana lama-kelamaan ia merasakan sesuatu yang janggal. Pada suatu malam ia terbangun dan menemukan bahwa Mai sedang disiksa oleh sang majikan dengan sadis. Namun keesokan harinya, Miyako menemukan Mai Pulih kembali.

Saya ngusap-ngusap dada ratusan kali saat mengetik review ini. Masih belum nemu alasan kenapa saya sendiri nonton film ini. Film yang merupakan adaptasi dari sebuah manga yang berjudul sama ini, mungkin sukses menarik perhatian saya. Saya sendiri belum pernah denger sekelibat tentang manga atau film ini. Dan dengan beraninya saya menonton film ini. Mungkin diantara tteman-teman saya, saya paling jago nemuin film yang super absurd ya contohnya film ini.

Sudah kelihatan di menit awal film ini kalau filmm ini merupakan film yang low budget dan pada akhirnya saya ga berharap banyak dengan film ini. Takutnya kecewa ajah. Di awal ada subtitlenya yang memperingatkan ada banyak adegan kekerasan dan nudity. Saya mah enjoy ajah, karena di film Slasher atau yang gore sudah biasa dengan adegan gore maupun nudity yang cukup seronok. Tapi entah kenapa saat menonton film ini saya merasa  cukup cemas dan khawatir. You know... Japan. Aku gak bermaksud rasis atau apalah atau menohok para khalayak. Tapi kalian tau sendiri lah

Berhubung ini low budget dan buatan jepang, aku enggak khawatir masalah gore. Negara matahari tersebut  bisa membuat gore yang cukup menarik meski dengan budget yang dibawah rata-rata. Dan this movie is the proof.

Dengan alur yang sangat-sangat sederhana seperti sinopsis yang ada di atas, film ini cukup menarik dan buat yang fanatik dengan gore gore yang cukup wadooh. Dengan karakter Mai sendiri yang cukup unyu dengan wajah dan suaranya, bikin saya jatuh hati padanya. Dan ketika dia di siksa-siksa pun saya merasa kasihan. well ... aku punya hati ternyata.

Yep memang saya gak pernah kecewa dengan gore milik japan (kdang kecewa sih .-. buat beberapa film). Dengan darah yang cukup memenuhi layar dan potongan tubuh atau antek-anteknya meski tidak banyak. Namun tetap saja kadang lucu dengan ekspresi beberapa pemain seperti Miyako. I don't know saya menemukan kalau miyako dalam mnyiksa Mai cukup lucu dengan beberapa dialognya yang nganu alias sedikit aneh.

Dan entah mengapa gue agak ga selera makan setelah nonton film ini. Jujur film ini sekelibat seperti film dewasa atau semacam nya, mungkin inilah yang disebut ero-gore yang mana belum pernah saya tonton jenis film kayak gituh. Dan duuuuddddeeee.... nudity disini memang benar cukup banyak, dan saat saya cek juga di manga nya ternyata memang disana juga banyak nuditynya. Jadi well... great job.

Saya cukup kurang nyaman dengan kameranya, karena kadang pencahayaannya terlalu terang atau terlalu gelap atau kadang di buat hitam putih yang aku engga nngerti buat apa. Ku kira awalnya di sensor karna saya memang streaming.Ternyata tidak di sensor dan memang seperti itu efeknya. Saya sendiri mendapati bayangan sang kameramen saat sedang mengambil gambar dan dia seperti memegang handycam atau apalah itu. Well ... cukup low budget tapi gorenya cukup menghibur.

Sepanjang film ini saya terus menerus befikir mengapa saya menonton film ini yang seperti film tentang sadistic dan masokis yang mungkin memang temanya itu. Tapi jujur jika dii banding kan dengan manganya yang sudah saya liat sekelibat karna saya ga terlalu suka gore di manga karna kebrutalannya melebihi batas., film ini terlihat lebih halus jika di bandingkan dengan manganya.

Mungkin sedikit spoiler.... boleh skip ajh

disini Mai punya kemampuan menyembuhkan diri bahkan memiliki daya tahan tubuh di atas manusia rata-rata. Buktinya ketika dia di cabut jantungnya masih saja ia bernafas dan jejeritan, dan itu btw badannya dah di cingcang-cingcang kayak sate. Ya salut ajah Mai bisa menyembuhkan diri. Tapi mungkin itu merupaakn sebuah plot hole bagi saya atau memang sengaja tidak di ceritakan di filmnya.

Overall, film yang  berdurasi pas 55 menit ini cukup menghibur saya. Namun saya cukup jijik dengan adegan "ohok" nya bukan gore loh ... Mungkin itu lah inti dari film ini, membuat jijik. Dan itu sukses membuat saya mual.

The rating is


58%

Komentar