Review TV Series: Marianne (2019)


Emma merupakan seorang penulis novel horror yang sedang naik daun dan hendak rehat sejenak dalam dunia kepenulisan, terpaksa harus kembali ke kampung halamannya yang telah lama tidak ia kunjungi, karena kawan lamanya mendatanginya dan mengatakan bahwa Marianne yang merupakan seorang penyihir dalam novel karangan Emma meneror hidupnya. Emma yang tak percaya hal tersebut tidak mamu kembali ke kampung halamannya dan percaya bahwa Marianne hanyalah karakter fiksi buatannya. Namun, setelah kematian kawan lamanya tepat di depan matanya, membuat Emma mau tak mau harus kembali ke kampung halamannya demi memastikan kebenaran terror tersebut. Namun apa yang menyambutnya di kampung halamannya bukanlah sesuatu yang baik, ada sosok jahat yang mengancam nyawa Emma dan kawan-kawannya, memaksa Emma terus menerus menulis novel horrornya atau orang-orang akan mati.

Ya, saya kembali lagi setelah disibukan oleh perkuliahan online yang membuat saya mau tidak mau harus rehat sejenak dalam menulis review. Saya sendiri tidak menonton banyak film horror akhir-akhir ini, namun saya menyelesaikan salah satu Tv series/ Serial Tv dari Netflix yang sekarang hendak saya ulas. Saya sendiri tidak tau kapan saya akan menulis blog saya kembali, karna saya agak sulit mengatur waktu. Meski saya tau sekarang orang-orang sedang Work From Home (WFH) dan kebanyakan dari kalian pun menghabiskan banyak waktu juga bukan di dalam rumah? Awalnya saya punya niat untuk mengisi blog saya minimal satu kali seminggu, namun belum bisa saya realisasikan, karna butuh penyesuaian waktu juga hehe. Tapi saya akan berusaha sebaik mungkin untuk meng-update blog saya, yang mungkin bisa menjadi referensi bahan ontonan kalian di situasi ini.

Marianne yang merupakan serial Televisi dari prancis ini benar-benar menarik perhatian saya, dengan sinopsisnya yang menarik serta trailernya yang mencekam, membuat saya semakin ingin menonton serial televisi ini. Serial Televisi ini sendiri hanya memiliki delapan episode dan satu seson, dimana season keduanya tidak dilanjutkan alias cancelled yang membuat saya sedikit kecewa. Karna Marianne ini sendiri menyuguhkan sesuatu yang berbeda dari Serial Televisi horror yang saya pernah lihat. Cerita Marianne juga penuh dengan banyak misteri, bagaimana bisa karakter fiksi menjadi kenyataan? dan bahkan mengambil nyawa orang-orang? Bahkan sang penulisnya pun tak ahu bagaimana cara mengalahkan Marianne yang merupakan tokoh ciptaannya itu sendiri.


Marianne sendiri memiliki aura mencekam yang sangat kuat dalam episode 1-3, dimana atmosfir dan settingnya begitu kelam dan gelap, seperti menjanjikan sesuatu yang bersembunyi dibalik kegelapan tersebut. Marianne memiliki episode pembuka yang sangat bagus, dimana kita langsung diperkenalkaan pada permasalahan dalam cerita, kita juga langsung disambut oleh terror-terror serta jumpscare yang menurut saya cukup ampuh. Dalam episode 1-3 sangat kental dengan jumpscare dan suspensenya, yang mana jumpscare nya bukanlah jumpscare yang abal-abal. Meski beberapa jumpscarenya masih bisa ditebak, namun tidak menyangkal juga bahwa jumpscarenya tidak berhasil, karna jumpscarenya juga dibantu dengan suasana yang benar-benar mencekam sehingga kita tidak merasa jumpscarenya tersebut dipaksakan, karna memang cukup pas dengan suasananya.

Dengan pembuka yang sangat kuat, Marianne menjadiserial yang cukup menjanjikan dalam hal menakut-nakuti. Memang terbukti dari seluruh episodenya tidak luput dari penampakan yang cukup mengerikan, dan bagi saya sendiri penampakan hantunya cukup menyegarkan mata karna kalian tau sendiri bagaimana kebanyakan hantu western, namun hantu di serial ini pun terbilang memiliki wajah baru yang cukup menyeramkan dan distrubing. namun sayang sekali, dengan episode 1 sampai 3 yang terbilang bagus, serial ini tidak mampu untuk memegang intensitasnya meskipun seperti yang saya katakan sebelumnya, semua episodenya tidak luput dari penampakan dan momen yang cukup mengerikan.

Pada episode setelah episode 3, entah mengapa sayamerasa episodenya semakin lemah dan lemah. Saya sendiri sebenarnya tidak begitu keberatan dengan flashback, pengenalan karakter baru, dan sub cerita. Namun entah mengapa, seiringnya episode berjalan dan berjalan, saya merasa bahwa Genre horror bukanlah lagi sebagai genre utamanya. Serial ini seperti kebingungan untuk menemukan cara bagaimana menceritakan flashback dan sub-plot tanpa harus menggoyahkan dan menggeser genre utama dan fokus utamanya. Di beberapa episode sangatlah kental unsur humornya, sehingga saya lupa sejenak bahwa serial yang tengah saya tonton ini adalah bergenre horror, memang banyak karakter baru yang diperkenalkan di serial ini. Namun, entah mengapa di episode berikutnya nampak lebih fokus pada sub-plot dan hubungan romantisme antar para tokohnya, yang menurut saya porsinya terlalu banyak, sehingga penonton akan kewalahan untuk tetap fokus pada unsur horrornya, dan bahkan saya merasa bahwa genrenya berganti menjadi Romance dan Comedy, dan Comedy-nya pun bagi saya cukup garing dan porsinya terlalu banyak, sehingga terlalu bertele-tele. Apalagi sang antagonisnya berganti wujud lagi, sehingga kita kehilangan tokoh yang sangat sangat berperan menambah unsur ngerinya, terima kasih  Madame Daugeron (Mireille Herbstmeyer) atas keberhasilannya membuat saya sedikit memalingkan wajah dari layar dan memincingkan mata tak ingin melihat layar.

Sebenarnya menjelang tiga episode akhir, unsur horror kembali mengental namun tak sebagus tiga episode awal, meski ada satu episode yang bagi saya cukup bagus dan setara dengan tiga episode awal namun episode lainnya terasa biasa saja dan cukup menyeramkan, konfliknya pun semakin naik dan naik, sehingga kita dihadapkan pada klimaks yang menurut saya cukup bagus, tidak sempurna namun cukup bagus. Mengingat ini adalah Serial Tv, saya tidak berharap banyak pada klimaks yang diberikan, karna saya sendiri mengira bahwa akan ada season selanjutnya, namun ternyata tidak ada, maka saya sendiri akan menilai Serial Televisi ini hanya satu season dan saya anggap tamat. Pada dua episode akhir, kita dihadapkan pada sosok Marianne yang semakin kuat dan kuat saja, saya sendiri sebenarnya cukup puas dengan kemunculan Marianne dan final fightnya, meski final fightnya sebenarnya bagi saya tidak terlalu wah namun dapat saya katakan bahwa saya cukup puas melihatnya. Dengan Marianne yang tidak mudah dikalahkan, membuat kita akan semakin penasaran bagaimanakan Marianne dikalahkan? Sang penulisnya sendiri tidak tau bagaimana mengalahkan Marianne, dan dua episode akhir ini menjadi sebuah jawaban yang akan menjawab semua pertanyaan kalian dengan cukup bagus. Meski saya sendiri sedikit berharap akan menjadi lebih epic lagi, namun final fightnya sudah cukup membuat saya puas.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya 'Bagaimana endingnya? Kan tidak lanjut ke season 2?" Bagi saya ending episode akhir dari serial TV ini bisa dikatakan memuaskan, karna kita dihadapkan pada situasi dimana kita merasa aman namun kenyataannya kita tak tau apakah aman atau tidak. Bisa dibilang endingnya membuat saya sedikit loncat-loncat di atas kursi sembari berteriak 'Oh Sh*t!', yep penutupnya membuat saya sendiri cukup tercengang, saya sendiri sangat berharap pada season selanjutnya, namun apa daya Marianne tidak kembali untuk season ke 2.

Serial Marianne ini sendiri akan benar-benar menggiring kita pada terror yang baru dan mengerikan. Mengingat hampir seluruh jumpscare di Marianne tidak lah ecek-ecek dan on spot, mampu membuat saya kaget dan bukan kaget yang dipaksakan yang bermodalkan suara kencang. Atmosfernya yang cukup kelam membuat kita semakin masuk dan masuk pada teror yang selalu dilemparkan per episodenya. Bagi kalian yang sangat menyukai horror penuh dengan jumpscare (yang tentunya tidak ecek-ecek) Marianne bisa menjadi teman anda dikala bosan. Selain memberikan jumpscare, atmosfer, dan cerita yang mencekam, Marianne pun memberikan sosok antagonis yang cukup ikonik bagi saya, dan mungkin akan menjadi sebuah penyegar mata bagi kalian yang mungkin bosan melihat hantu yang begitu-begitu saja, penampakan hantu nya pun tidak begitu agresif namun saat muncul benar-benar tepat sasaran. Bagi saya sendiri, Marianne berhasil menjadi tontonan dan serial Tv yang menyegarkan bagi saya yang cukup bosan dengan alur yang begitu-begitu saja dan penampakan hantu yang begitu-begitu sjaa.

Marianne is F-ing Awesome


Rating
80%




Note: Hei terimakasih yang telah mengunjungi blog saya, saya sendiri tidak menyangka bahwa blog ini semakin banyak pengunjungnya, karna saya merasa bahwa tulisan saya ini pun belum sempurna dan banyak blog ulasan yang mungkin lebih bagus tulisannya dari saya, namun saya sangat senang melihat semakin banyak yang membaca ulasan saya, saya sangat berterimakasih pada pembaca setia blog ini. Kalian boleh komentar di bawah film apa yang kalian ingin saya ulas/review atau kalian ingin film seperti apa (mungkin saya bisa mengulas film yang sesuai dengan selera anda), namun saya tentunya tidak bisa memenuhi semua request kalian, saya akan pilih yang menurut saya menarik, saya juga akan berusaha untuk mengulas semua request kalian. Oh ya kalian juga bisa tinggalkan kritik dan saran bagi saya, saya akan berusaha untuk memposting minimal sekali dalam seminggu (mengingat saya punya jadwal yang cukup sulit digeser).
Terimakasih banyak kepada pengunjung blog saya .

Komentar