Review: Terrified (2018)




Hal yang aneh terjadi pada komplek kecil di Buenos Aires, hal tersebut sangatlah tidak bisa di terima oleh nalar manusia. Komandan Funes (Maximiliano Ghione) selaku yang menangani kasus ini, meminta bantuan pada Jano Mario (Norberto Gonzalo) atas semua kasus aneh tersebut. Dimulai dari seorang wanita yang terbunuh secara misterius, mayat seorang bocah yang bangkit lagi dan duduk manis di ruang makan rumahnya, serta menghilangnya seorang pria. Jano Mario pun secara tidak sengaja bertemu dengan Mora Albreck (Elvira Onetto) seorang yang ahli dalam hal supranatural. Mereka memutuskan untuk bekerja sama dalam menuntaskan kasus ini bersama dengan Rosentock (George L. Lewis).

Film berasal dari Argentina yang memiliki judul asli Aterrados, mengusung cerita layaknya film-film horror paranormal pada biasanya, mungkin saat kita menontonnya kita akan teringat dengan film seperti Insidious, The Conjuring dan lain-lain.  Namun, film ini tidak terlalu berpusat pada bagaimana mereka menuntaskan hantu-hantu, Lebih condong memperlihatkan bagaimana terror yang menghantui semua orang dalam film ini. Terrornya pun bagi saya cukup baru, kita tidak diperlihatkan hantu-hantu yang melayang atau penampakan yang sekelibat saja. Film ini menampilkan beberapa adegan yang berdarah-darah, bahkan hantunya pun tidak sering muncul.

Dengan alur yang cukup cepat, dan tidak bertele-tele. Film ini mengisahkan tiga kejadian supranatural mengerikan yang tengah terjadi. Tidak seperti film Antologi yang mungkin lama dalam mengganti cerita demi cerita, film ini menampilkan terror yang cukup cepat namun memorable dan akan terus menghantui kita seiring berjalannya film ini. 

Demián Rugna selaku sutradara, mampu memberikan waktu yang tepat untuk memunculkan jumpscare yang cukup efektif tanpa memberikan suara keras yang mengagetkan. Bahkan tanpa suara pun penampakannya sudah seram, hanya dengan mayat bocah yang duduk diam di atas kursi belagak sedang sarapan sudah bisa membuat keringat dingin. Atau lampu yang nyala mati membuat kita was-was akan munculnya sosok hantu yang dinanti-nantikan. Bahkan pada awal film pun kita sudah disuguhkan scene yang mengerikan. Rugna sendiri sepertinya sudah tau bagaimana ia menakut-nakuti para penonton.

Rugna seperti memberikan sesuatu yang segar bagi para penikmat horror, dengan terror miliknya yang tak terduga. Munculnya sosok monster dalam keheningan pun sangat ampuh dalam memberikan rasa takut tanpa dibuat kaget. Bahkan hampir semua jumpscare yang disajikan oleh Rugna, kebanyakan tepat sasaran. Disaat film horror biasa mungkin hanya memiliki satu atau dua jumpscare yang pas, film ini hampir semua jumpscare nya pas. Rugna seperti benar-benar menakut-nakuti para penonton tanpa henti sepanjang filmya.

Namun, sepanjang investigasi berlanju dalam film ini. Entah mengapa, pertanyaan demi pertanyaan pada film ini tidak terjawab dengan jelas, bahkan film ini menghasilkan pertanyaan baru. Bahkan saya sendiri cukup bingung saat babak investigasi dimulai, karena pertanyaannya tidak terjawab dan terkesan sangat cepat investigasinya. Mungkin tidak seperti film The Conjuring atau Insidious yang menjawab pertanyaan atas apa yang terjadi. Film ini entah memang sengaja tidak menjawab pertanyaan tersebut atau itu memang kelemahan terbesar dari film ini.

Kita bahkan tidak diberikan pendekatan pada karakter-karakter di film ini, sehingga tidak ada ikatan emosional yang cukup kuat antara penonton dan para karakter di film ini. Kita hanya melihat terror demi terror yang menimpa para karakter di film ini. Bahkan dengan kedua aspek yang cukup kurang ini, membuat plotnya tidak terlalu kuat. Namun, setelah dipikir-pikir, apakah itu yang ingin Rugna berikan? Dan saya rasa pun bahwa semua karakter di film ini diterror oleh hantu atau monster masing-masing, atau sebenarnya hantu atu monster tersebut hanya interpretasi dari rasa takut yang disuguhkan untuk para karakter? 

Entahlah, yang jelas film ini sangatlah bagus dan memiliki jumpscare yang kebanyakan sukses memberikan rasa takut, bahkan ada beberapa scene yang masih terngiang-ngiang di otak saya sendiri. Meski saya cukup terganggu dengan CGI di film ini, saya masih puas dengan film ini. Sukses memberikan momen-momen menyeramkan yang pas. Like The Title The Movie will make you Terrified

Rating
85%

Komentar