Review: Upgrade (2018)



So many Movie i've watch, but so little time i have to write. Yap, sebenarnya aku sudah menonton cukup banyak film horror, sayangnya setiap kali aku ingin menulis, selalu saja sulit mencari waktu dan pada akhirnya menjadi draf panjang. Dan kali ini aku sangat senang karna mendapatkan waktu untuk menulis review ini. Sebagai pembuka untuk awal tahun ini, saya suguhkan salah satu film favorit saya.

Upgrade menceritakan dimana dunia sudah cenderung dikendalikan oleh robot dalam berbagai aspek kehidupan. Malang bagi Grey (Logan Marshall-Gree) yang mengalami kecelakaan yang diakibatkan seseorang saat mengndarai mobilnya bersama sang istri, Asha (Melanie Vallej), mengakibatkan dirinya lumpuh. Eron Keen (Harrison Gilbertso) seorang pengusaha muda yang memiliki perusahaan dalam bidang teknologi, memberikan sebuah chip yang bernama Stem agar Grey dapat kembali berjalan. Grey pun berniat untuk menghabisi orang yang membuatnya kecelakaan dengan bantuan stem.

Film ini sebenarnya cukup terbilang underated buat tahun ini. Idk why, but i really love this movie dan saat aku nemuin film ini yang disutradarai oleh Leigh Whannel, aku langsung nonton film ini. Ternyata sesuai ekspetasi, film ini keren abis dan dengan segala kegilaannya. Cukup disayangkan karna film ini enggak ada di bioskop indonesia, dan mau enggak mau saya sendiri streaming di internet. Saya sendiri kurang mengerti film ini terbilag underated, karna sedikit pula yang tau tentang film ini. Saat saya menemukan film ini pun, bagai saya sedang berjalan dan menemukan bongkahan emas.

Film bergenre Action, Sci-fi dan horror ini mampu mengeas ketiga genre itu dengan baik. Film ini sendiri tidak menyuguhkan kengerian bagaikan film horror slasher yang kengeriannya itu terletak pada sang pembunuh itu sendiri, tapi kengerian di film ini bukanlah sang pembunuhnya. Pengemasan action dibumbui gore pun sangat cukup, film ini menjadi tidak terlalu bloody tidak juga terlalu hambar. Leigh Whannel sangat mengetahui proporsinya untuk kadar gore disini, mengingat ia pernah bekerja sama dengan James Wan. Film ini pun tak terlalu sering memberikan darah dimana-mana, but tetap saja cukup mencengangkan ketika scene actionnya yang tak lepas dari darah. Mungkin jika film Robocop dengan Saw digabungkan hasilnya menjadi film Upgrade ini.


Cerita film ini bisa terbilang cukup simpel, seorang pria yang membalaskan dendam pada pembunuh istrinya dan yang membuatnya cacat. Tapi, sepanjang film, kita disuguhi cerita yang tidak sesimpel sinopsis. Cukup banyak konflik saat film ini berjalan semakin dalam dan dalam saja. Penjahat yang kita kira sebagai  villain utama, ternyata hanyalah boneka yang digerakkan oleh sang mastermind. Saya juga sebenarnya tidak mengira bahwa film ini akan menarik saya jauh lebih dalam dan kelam pada film ini, ditambah gorenya yang tak terlalu banyak namun cukup brutal menambah kelamnya film ini.

Akting dari Logan Marshall-Green sebagai tokoh utama yang menjadi tokoh 'lemah' mampu meyakinkkan kita bahwa tokoh utama kita benar-benar diambang kebingungan dengan situasi yang ia hadapi. Harrison Gilbertson pun sangat cocok menjadi seorang 'ilmuwan' dengan sikapnya yang kaku dan dingin terhadap sekitarnya, ia pun menjadi salah satu sosok yang misterius di film ini. Dengan tokoh-tokoh yang hampir semuanya memiliki rahasia mereka tersendiri, kita bagaikan dilempar kesana-kesini mengikuti sang tokoh utama, mencari jawaban atas semua hal yang telah menimpanya. Saat pada akhirnya kita menemukan jawabannya, kita disuguhkan sebuah akhir yang F*cked up. 

Setelah menonton film ini, saya masih tidak mengerti mengapa banyak orang yang tidak menemukan film ini? Dengan segala alurnya, kita dibawa bagai menaiki sebuah rollercoaster tanpa ujung, dan saat mencapai ujungnya kita langsung dihempaskan. Film ini begitu mencengangkan sampai saya sendiri duduk diam menatap layar saat film ini selesai. Saya kira film ini akan menjadi sebuah film mediocore yang hanya menjadi teman mengisi kekosongan. Namun, film ini menyuguhkan sesuatu yang lebih. Dialog antar para pemain pun selalu menyimpas sebuah misteri, seperti tidak ingin mengungkapkan sesuatu pada sang tokoh utama maupun sang penonton. Meski ada beberapa adegan yang sepertinya tidak perlu film ini mampu menyembunyikan adegan tersebut dibalik adegan action gory nya.

Permainan kamera yang indah, sound effect yang luar biasa, membuat film ini tampak sangat super. Film ini termasuk film B rated, dan saya cukup terkejut dengan pengambilan gambar dan permainan kameranya, semua tampak seperti film ini adalah film dengan budget tinggi. Jika kalian berespektasi Robocop wannabe film. Nope, film ini menyuguhkan suatu yang luar biasa lebih. Saat adegan fighting saya sendiri tidak percaya bahwa film ini akan mengemas sebuah adegan fighting yang begitu bagus dengan sentuhan darah. Leigh Whannel seperti tau bagaimana memainkan para penonton dan tau apa yang penonton inginkan, ia mengemas film ini dengan 'indah'. 

Overall Film ini menjadi film favorit saya, dengan kejeniusan yang ada dalam film ini. Semua aspek yang dibutuhkan dari segi Horror, Action, dan Scifi nya sangat dipenuhi. Alur yang awalnya terlihat sederhana, ternyata menyembunyikan suatu masterpiece. Saya sendiri cukup speechless dengan film ini, tentunya dalam hal baik. Saya sendiri sangat merekomendasikan film ini.

Rating
100%

Komentar