Review: Aib #Cyberbully (2018)




So baru kali ini Saya sendiri dapat waktu untuk me-review film ini setelah sekian lamanya. Dengan promote beli satu gratis satu, tentu saja saya enggak bakalan ngelewatin film ini. Karna saya cukup penasaran alias kepo sama film ini. Karna film ini sendiri cukup ramai diperbincangkan banyak orang. Banyak yang bilang film ini bakalan trash ga sedikit juga yang punya harapan tinggi untuk film ini. Dan saya? Hanya seonggok manusia di tengah-tengah kerumunan itu haha. Well, dibilang mengharapkan, saya pasti dengan lantang bilang tidak, karna film ini terinspirasi (baca:Plagiat) film Unfrinded. Dibilang tidak mengharapkan, saya juga akan bilang tidak, karna film ini punya potensi.

Berawal dari sebuah postingan hingga menjadi sesuatu yang berujung maut. 8 sahabat Angel (Damita Romauli Argoebie), Donna (Wendy Afiana Wilson), Ciska (Shoumaya Tazkiyyah), Sarah (Yuniza Icha), Antoni (Harris Illanno Vriza), Bondan (Baron Yusuf Siregar), Cupi (Mikeey Lie) yang terjebak dalam sebuah permainan berujung kematian. Mereka saling menteror satu sama lain agar bisa terlepas dari jerat permainan sadis. Kematian yang tidak wajar membuat mereka stress dan bertindak semaunya saling menjatuhkan dan membuka AIB teman sendiri. Apa yang mereka hadapi sekarang adalah balasan dari apa yang mereka perbuat, tak mungkin bisa dicegah dan tak mungkin bisa dilawan. Mereka terkurung dalam satu masalah di tempat berbeda. Bagaimana akhir dari semua ini?

Film aib dibuka dengan awal mula mengap terror terjadi, dan kita juga diselipkan scene dimana anak remaja di film ini sangat gila-gilaan dalam hal memvideo segala hal. Di scene awal saya sendiri maish berharap bahwa film ini tidak akan mengikuti (baca:plagiat) film Unfriended, mungkin hanya beberapa poin. But, you know that i  was wrong dude.

Pertama, sepasang kekasih Sarah dan Antoni yang akan melakukan Cybersex atau Video Call Sex, yang pada akhirnya diganggu oleh teman-temannya yang ikut menelfon. Di film Unfriended Blaire dan Mitch sedang berbincang-bincang soal melepaskan keperjakaan mereka pada prom night, dan tentunya dengan obrolan yang sensual dan pada akhirnya diganggu oleh teman-temannya yang menelfon. Permainan membuka aib teman, sendiri dan keluarga yang pada akhirnya memecah belah persahabatan mereka, sama seperti film never have i ever, bahkan ada beberapa  aib yang sama dengan never have i ever versi Unfriended. Salah satu dari mereka pandai dalam teknologi bahkan body nya pun sama, dan si pemeran utamanya pun agak gaptek. Dan dari situ saya langsung percaya bahwa film ini sangat terinspirasi.

Film ini sebenarnya punya potensi yang cukup bagus untuk menakut-nakuti. Wajah hantu hitam putih di layar skype sudah menjadi hal yang creepy bagi saya. Bahkan wajah hantu yang menjadi avatar skype nya itu sendiri seperti mengatakan bahwa Caca memang benar sedang mengawasi mereka. Selain itu, film ini juga mengambil gambar di luar layar skype, yang mana berbeda dari Unfriended, hal itu sebenarnya menjadi poin tambah, karna kia bisa mengetahui lebih banyak tentang karakter di film ini. Bahkan hantu Caca yangg muncul dengan ala kadarnya pun cukup menakut-nakuti dan layak menjadi titik menakut-nakuti untuk para penonton. Dengan timing dan suasana yang cukup bagus dalam setiap scene yang menegangkan ketika mereka menunjuk satu sama lain siapa yang salah, disana lah waktu yang tepat untuk menunggu satu persatu karakternya mati, dan itu cukup bagus.

Sayang sekali dengan jumpscare berandalkan suara keras yang tak tepat waktu  malah menjadi pengganggu suasana. Bahkan ada beberapa kematian yang konyol di film ini, yang mana menjadi bahan tertawa saya sendiri. Terlilit kabel headphone dan di sumpal dengan keyboard, funny enough. Bahkan make up hantunya sendiri memang benar ala kadarnya, yang harus nya menakutkan malah menjadi tanggung. Jangan lupakan scene cybersex yang super cringy, bahkan saya ingin sekali melupakan scene itu.

Overall film ini memang ada niat menitu unfriended, hanya dibedakan ada kamera di luar skype dan hantu Caca. Film yang cukup menghibur but i dont like plagiarism.

The Rating
40%


Komentar