Review: The Bride (2017)



Film The Bride kisahnya bercerita tentang seorang wanita muda bernama Nastya yang melakukan perjalanan untuk segera mengunjungi rumah keluarga calon suaminya.
Setiba di sana, Nastya tidak mengira bahkan tidak terpikir bahwa kunjungannya tersebut mungkin merupakan kesalahan besar yang mengerikan.

Tida-tiba dirinya dikelilingi oleh orang-orang aneh. Dia juga mulai menyaksikan hal-hal mengerikan saat keluarganya mempersiapkan sebuah upacara pernikahan tradisional adat Slavia (Slavic) yang misterius. Lebih dari sekedar persiapan pernikahannya.
Dapatkah Nastya bertahan untuk beberapa hari ke dapan?

Nonton film ini sebenernya bareng temen-temen kana mereka lagi pengen banget nonton fim horror, akhirnya saya sendiri nemu film ini di internet dan nonton bareng-bareng tanpa basa basi lagi. Sebenerny sebelum saya nonton film ini, saya sendiri udah liat rantingnya dan emng enggak terlalu tinggi dan di bawah lima. Tapi itu sendiri enggak buat saya menghentikan niat untuk menonton film ini.

Film ini bersetting di daerah kecil di Russia dan di buka dengan flashback tentang seorang pria yang istrinya telah meninggal. Honest Opinion, Flashbacknya memang cukup bikin merinding dan nyeremin. Dengan mayat yang duduk dengan tegak sesekali kepala terjatuh, itu cukup bikin creepy. Nuansa yang kelam pun menambah kesan creepy disini, bahkan aku sendiri sudah mendapatkan ekpetasi yang lumayan dengan adegan  pembuka ini plus ritual pemindahan ruh juga lumayan bikin merinding.

Sayang banget kesan creepy yang dari awal sudah tertanam, menjadi berkurang pada segmen berikutnya. Memang pada segmen berikutnya kita dihadapkan pada Natsya yang akan menikah dengan sang pujaan hati dan akhirnya di bawa ke rumah calon suaminya yang cukup terpencil. Disini kita dihadapkan kembali dengan rumah yang cukup creepy. Alih-alih di suguhkannya beberapa sentuhan ketegangan yang telah disiapkan oleh rumah itu, kita sendiri dihadapkan pada drama dan drama lagi. memang tida bisa dipungkiri juga, bahwa film ini sedikit menyentil kita dengan ketegangan. Namun rasa tegang itu terasa canggung dan tanggung sekali karna tidak maksimal.

Dengan cerita tentang hantu yang disuguhan film ini, setidaknya film ini harusnya menyentil kita sedikit dengan penampakan dan penampakan yang muncul agar ketegangan lebih seimbang. Ketimbang horror, film ini jauh sangat mementingkan dramanya. Belum lagi sosok Natsya yang entah ia polos atau tak cukup pandai, ia juga cukup mengesalkan. Pace yang cukup lambat membuat saya sendiri cukup bosan mengingat tak ada penampakan hantu sama sekali. Namun klimaks sendiri baru diberikan pada pertengahan akhir yang mana itu sendiri membuat saya kecewa. Dan selalu berkata "Kenapa gak dari awal begini".

Plotnya sendiri cuup bgus, namun sayang pendalamnnya kurang digali sehingga film ini jujur banget serba nanggung. Mau nakutin nanggung, mau kasih misteri nanggung. Sepertinya masih bigung untuk memberikan genre utama pada film ini entah misteri, thriller atau horror. Hal itu sendiri membuat missleading yang terjadi pada film ini. Atau mungkin sang sutradara ingin film drama sebenarnya.



Disamping itu, film ini punya vibe misteri yang cukup kuat namun tak maksimal juga. Disamping rasa bosan pun saya merasakan rasa penasaran untuk film ini, maka sebab itu saya sendiri rampung menonton film ini dan memasukkannya ke blog saya ini hehe. Dan mungkin bagi yang sangat mengharapkan Jumpscare jangan terlalu berharap banyak, atau yang cukup mengharapkan banyak penampakan sana sini.

The Ranting is
35%

Komentar