Review: Better Watch Out (2017)

" Why do you get to have all the fun?"



Awalnya aku sendiri enggak bergitu tertarik nonton film ini dan bahkan enggak begitu hype sebelum saya nonton trailernya itu. Dan saat udah nonton trailernya, nunjukin kalai film ini semacam film home invasion dan babysitter yang disana harus berjuang dan survive dari sang pembunuhnya. Well itu yang ku ketahui tentang film ini. Cuma itu ajah dan lihat dari trailernya. Sama sekali enggak kepikiran untuk baca sinopsisnya atau apa, saat nonton ini pun aku udah naruh ekspetasi yang enggak terlalu tinggi. Soalnya, film ini pun enggak terlalu hype.

Kisah film Better Watch Out dimulai saat Ashley bekerja sebagai babysitter untuk sebuah keluarga kaya raya beserta anaknya yang berusia 12 tahun di sebuah rumah mewah. Suatu hari, sang orang tua pergi meninggalkan mereka untuk sebuah urusan pada malam Natal. Tak disangka, pada malam tersebut perampok sudah bersiap untuk menjarah barang apapun didalamnya. Ashley yang menyadari ada bahaya yang mengintai, memulai memutar otak untuk menyelamatkan majikannya sembari ia harus menghadapi para perampok tersebut, sendirian.

Well... Bisa dibilang trailernya memvuat film ini misleading dan cukup atau sangat berpengaruh banget. Aku sendiri cukup kecewa dengan misleadingnya trailer itu dan aku sampe bilang "lha... Di trailer ndak begini, kok.. Malah jadi gini, ini gimana."nah itu satu kalimat yang langsung terlontar dari mulut aku waktu film ini sudah hampir dimana sang pembunuh berkeliaran. Entah rasa kecewa dan penasaran kayak bercampur aduk jadi satu. Pertama, cukup kecewa dengan trailer yang misleadinh dan penasaran karna jalan ceritanya yang cukup berbeda dengan yang di tampilkan di trailer akan bagaimana.

Film ini sendiri cukup banyak dark jokesnya dan maybe agak sedikit cringy dengan kelakuan si anak kecilnya itu. Enggak bakalan aku ceritain dimana letak cringy nya, maybe kalian bisa nonton sendiri hoho. Levi Miller yang berperan sebagai antagonis sekalian anak kecil nyebelin yang bikin saya teriak buruan mati buruan mati. Aku akuin aktingnya cukup bagus, karna berhasil buat aku sendiri kesel dengan tingkahnya.

Dalam segi penyampaian cerita, sebenernya film ini sudah bagua. Dengan berfokus bagaimana sang antagonis menyingkirkan satu persatu korbannya dan bagaimana sang babysitter survive dari sang antagonis yang gila itu. Death scene di film ini sebenernya cukup unik. Sadis dan unik, enggak terlalu banyak darah yang berceceran, tapi tetep bikin ngilu sedikit. Ada beberapa plot twist di film ini yang bikin Aku sediri enggak ngira kalau hal itu bakalan terjadi.

Untuk sebuah horror bertemakan natal, film ini cukup bagus dan enjoyable. Dengan dark humor nya sendiri, torture scenenya, jalan cerita yang enggak gampang ditebak meski maybe tema kayak film ini cukup banyak berkeliaran di luar sana, tapi film ini menyuguhkan berbagai plot twist yang bagus dan bikin aku sendiri kaget. Endingnya pun enggak di duga duga. Maybe untuk orang yang mau nonton film ini disarankan jangan yang terlalu mudah terpicu emosinya. Karna jujur ajah, antagonisnya diperankan dengan apiknya sampe apiknya itu ngeselin abis.

The ranting is
65%

Komentar