Review: Valentine (2001)

"Roses are red, Violets are Blue, They'll need dental records to identify you."



4 teman mulai menerima Valentine yang mengerikan & menyadari bahwa mereka dikuntit oleh seseorang yang telah mereka tolak 13 tahun yang lalu. Seorang pembunuh bertopeng yang lepas saat Hari Valentin.
Entah kenapa saya sendiri kepikiran buat nonton film ini, film ini mungkin terakhir kali aku tonton itu waktu jaman aku SD atau semacamnya, dan itupun enggak sampai selesai karena sudah di boikot oleh ibuku sendiri haha. Dan, akhirnya baru kesampaian lagi nonton film ini sampai selesai.
Sebenarnya film ini sendiri enggak jauh beda dengan film Scream, I know what you did last summer dan slasher lain pada eranya. Dan mengusung tema yang sama juga, pembunuh dengan topeng yang mengejar para cewek-cewek cantik nan seksi yang tidak berdaya dan butuh perlindungan. Awal nonton, saya sendiri enggak ngasih ekspetasi yang besar buat film ini, karena rantignya pun rendah di IMDB. Tapi, aku positif thinking ajah, ranting di IMDB pun enggak selamanya benar. dengan pemikiran yang positif pun akhirnya saya yain untuk menonton film ini.

Dengan opening yang cukup menarik, film ini perlahan-lahan mengantarkan kita ke Alasan mengapaa sang gadis-gadis itu menjadi sasaran utama bagi sang pembunuh itu.Dan ya, film ini pun enggak jauh dengan namanya dendam kesumat yang menggebu-gebu di hati sang pembunuh. Satu persatu para gadis cantik ini pun mulai di bunuh, tidak perlu waktu lama untuk menunggu salah satu dari mereka di bunuh, karna di menit awal pun sudah ada bunuh-bunuhan.

Cewek cantik, check. Pembunuh bertopeng, Check. Pacar, Check. satu geng, Check. Macam-macam sifatnya, Check.
sebenarnya film ini pun cuku klise dengan pembunuh dan tokoh utamanya dan sebagainya. Alurnya pun mungkin enggak bakalan jauh dari ke klise-an film slahser yang lain. Dan mungkin akunjuga udah bisa menebak siapakah the final girl di film ini. Meski sang pembunuh masih belum bisa ketebak, tapi mungkin dah kelihatan jelas siapa sang final girl.

Dan untuk gorenya, bisa dikatakan lumayan menghibur. Dengan cara sang pembunuh itu membnuh para korbannya, cukup menghibur karna bervariasi. Darah di film ini pun tidak lebay atau over, di pakai secukupnya saja (lu kira apaan ya). Dan sang pembunuh pun membunuh korbannya tidak selalu memakai senjata andalan yang biasanya di punyai setiap pembunuh di film slasher. Dan aku paling senang ketika si anu di kurung di jacuzzi dan di bor.

Jumpscare di film ini bisa dikatakan mudah tertebak, dan sebenarnya efek soundnya pun tidak lebay sehingga bakalan buat kita jantungan. Hanya sunyi dan tiba-tiba si pembunuh muncul. Dan itu cukup bagus menurut aku. Karna kebanyakan sekarang jumpscare menggunakan suara yang sangat keras. Entah kenapa saya cukup kesal dengan beberapa karakter di fiom ini ,mungkin snegaja sih di buat hateable. Sukses kalau begitu.



Entah kebodohan nya pun tidak lari jauh jauh dari ke klisean film slasher. Dan katakanlah beberapa atau bahkan kebanyakan karakter di film ini cukup bodoh. Dan yang harus ku katakan lagi, topeng penjahat nya cukup unik. Tapi sayang kesan creepy dan seram nya malah hilang.

Film ini sebenarnya cukup menghibur dan tidak terlalu jelek seperti ranting di imdb. Cukup menghibur tapi tetap saja kurang dan sedikit mengecewakan. Entah itu akting atau alurnya atau karakternya. Ada beberapa hal yang kurang sreg buat film ini. 

The ranting is 
50%

Komentar