Review: Resident Evil: The Final Chapter (2017)


"My name is Alice, and this is my story. The end of my story."


Well ... aku jujur terlalu malas buat nulis sinopsis, jadi mungkin kalian juga sudah tau bakalan bagaimana ceita di film ini. Karena film ini cukup sering di bicarakan di medsos atau mulut ke mulut... Jadi, yah kalian tau ajah ini film sekuel dari film sebelum nya (YAIYA LAH!). Dan ini salah  satu film yang aku tunggu di tahun 2017 ini. Mungkin menjadi pembuka film horror yang awalnya tadi mau jatuh di The bye bye man namun blm sempet buat nonton.

Ok jujur saja, saya enggak terlalu ngasih ekspetasi tinggi buat film ini, karena film Retributionnya juga sudah cukup jelek dan bahkan mengecewakan dengan arakter yang bikin ketawa dan alurnya. Jujur saya berharap lebih kalau film ini bakalan jadi film yang bagus dan cukup menghibur. Namun, mungkin harapan saya sendiri terbuang dengan sangat jauhnya. Jujur saja memang lah film ini tidak terlalu bertele-tele dan langsung ke intinya. Dan mungkin Paul W.S. Anderson enggak bakalan menjelaskan dengan detailnya mengenai alice atau apalah karena mungkin sudah terlalu jelas di film sebelum-sebelumnya.

Entah mengapa alur di film ini terlalu terburu-buru banget dan bahkan saya sendiri enggak terlalu menikmati sepenuh nya dari film ini. Bahkan saya terlalu bosan ketika saya melihat alice dan alice lagi. Saya sendiri tahu kalau ALice merupakan tokoh utama dan patut di sorot. Namun bagi saya terlalu berlebihan sebenarnya. Bahkan katrakter lain yang cukup banyak jumlahnya, tidak mendaat pendalaman karakter yang bahkan karakter-karakter itu seperti di buat hanya menghias layar sebelum akhirnya di hilangkan dengan tidak etisnya.

Entah mengapa bahkan villain utamanya pun tidak begitu mengejutkan dan mungkin biasa saja. Nothing special about that. Berhubung saya salah satu fan Game Resident evil, saya sendiri malah kecewa dengan Albert Wesker yang kalau di game matinya sangat sulit namun disini bahkaan .... entahlah sangat sulit di ucapkan dengan kata kata. Dan ok lah disini Claire Redfield muncul kembali, namun saya sempat kecewa dan sangat berharap kalau Ada, Leon, Jill dan kawan-kawan bakalan kembali lagi ke film ini.

Alice too powerfull, Saya rasa kita enggak bakalan butuh pendamping buat Alice sendiri, bahkan karakter yang lain cuma untuk memegang senjata saja sudah cukup ttidak usah menembakinya. Entahlah alurnya sederhana namu terlalu terburu-buru seperti kita memang di kejar Zombie. Full action, utamakan action. Dan oh ya, cheap Jumpscare. Entah mengapa saya tidak terlalu senang dengan jumpscare disini yang seperti nya terlalu memaksakan dan entahlah. Dan mungkin twist endingnya sebenarnya agak menjengkelan bagi saya dan cukup membuat saya bilang "Wait, what?".

Dan untuk sebuah film Action Horror, film ini tidak terlalu sukses dalam menampilka Horrornya, dan jujur saya sendiri mengantu ketika hampir di pertengahan film karena ... entahlah too boring for me, memang banyak action dan adu tembak atau apalah itu. Tapi, bagi saya terlalu monoton.

Overall, menurut saya sebgaia penutup dari Franchise Resident evil Versi Hollywood, franchise ini di tutup dengan tidak sempurna. Jujur saja i guess this is the worst movies from the Franchise. Mungkin memang lebih baik daripada Afterlife sedikit, namun tetap saja, bagi saya yang termasuk fans berat, sangat kecewa.

The Ranting is
38%

Komentar