Review: Prom Night (2008) & Sorority Row(2009)


Double Review kali ini adalah dua film Horror slasher Remake Yaitu Prom Night dan Sorority Row. yang mana sama-sama menampilkan mbak-mbak cantik hehe.

"Three years ago... a high school teacher got obsessed with a female student... He went psycho!... He's been in a maximum security prision until three days ago."

mengisahkan tentang seorang remaja wanita bernama Donna Keppel. Donna yang masih duduk di bangku SMU ternyata secara diam-diam ditaksir oleh salah satu gurunya yaitu Fenton. Namun hubungan tersebut tentunya tidak pernah disetujui oleh siapapun. Hingga akhirnya orang tua dari Donna mencoba melapor ke pihak sekolah untuk menjauhkan Fenton dengan Donna.
Hal tersebut nyatanya membuat Donna begitu sakit hati dan membuatnya memutuskan untuk mendatangi rumah Donna untuk menjemputnya. Ternyata Donna sedang tidak berada di rumah dan Fenton hanya bisa menemui kedua orang tua dari Donna. Namun Fenton tidak percaya bahwa Donna sedang tidak berada di rumah dan menduga bahwa keluarga Donna mencoba menyembunyikannya.

Well... Prom night, suatu malam pesta yang sangat di dambakan oleh para murid pastinya. Sebenarnya aku belum pernah menonton film originalnya, jadi aku tidak akan me review berdasarkan perbandingan antara yang ori atau remakenya, aku hanya me review berdasarkan ya... filmnya.
Sebenernya film ini sednrii udah punya alur yang cukup menarik unttuk di jadikan film slasher. Entah sayang sekali Film ini gagal dalam memunculkan film slasher yang kita idam-idamkan dengan darah yang menghiasi filmnya.

Untuk Akting sendiri ya katakanlah bagus. Donna juga sudah bisa tampak sebagai klise-an di film slasher, sebuah rule yang memang tersembunyi sendiri yaitu gadis pirang menyebalkan. Dan entahlah, dengan film yang 17+ untuk kekerasan dan darah, namun film itu tidak bisa memaksimalkan munculnya unsur-unsur blood, gore and violence. Bisa di katakan kamu sedang membakar sate namun hanya tusuknya saja yang di bakar. Yap, engga ada yang ingin kita bakar. ENtah mengapa film slashernya pun akhirnya menjadi film drama aku engga ngerti.

Dan beberapa karakter gak ada yang lovable banget, malah entah mengapa aku benci dengan beberapa karakter yang bodohnya gak ketulungan. Dengan sang pembunuh yang menurut aku sendiri kurang memorable dan membuat greget, film ini sudah bikin saya sendiri malas nonton. Dan ketika sang karakter di bunuh pun, awalnya aku mengharapkan gore-gore yang bisa di katakan cukup menghibur, namun sayang darah pun tidak maksimal. Dan entahlah film ini buruk.

Dan memang aku sendiri nyesel nontonnya meski film ini masih bisa di jadikan film yang bikin orang insomnia jadi ngatuk. Dan aku sama sekali ga mau nonton.
ketika di tanyain mau nonton film ini lagi

The Rating is
15%











"Ellie, no one is dead! Well, Megan."

bercerita tentang sebuah perkumpulan mahasiswa Theta Pi. Salah satu anggotanya yang bernama Megan pada suatu hari mendapati kekasihnya yang bernama Garrett selingkuh dan main gila di belakangnya. Ia pun meminta tolong pada anggota Theta Pi yang lain untuk membantunya membuat Garrett malu. Ia meminta tolong Cassidy, Jessica, Ellie, Claire dan saudara perempuan Garrett yang bernama Chugs. Mereka pun segera membuat rencana. Setelah dirasa semuanya matang, mereka segera melaksanakan rencana tersebut. Megan berpura-pura mati di depan Garrett ketika ia sedang bercinta dengannya. Kemudian, Garrett dan para perempuan itu membawa Megan ke sebuah danau dimana mereka akan membuang mayat Megan. Jessica berkata bahwa mereka harus mengeluarkan udara dari paru-paru Megan agar ia bisa tenggelam. Garrett pun langsung menusuk dada Megan dan membuatnya benar-benar mati. Mereka kemudian membuang mayatnya dan berjanji tak akan memberi tahu siapapun.

Well katakanlah film ini merupakan film yang cukup menghibur dengan tema slasher. Dengan alur yang memang menari, seperti prank gone wrong yang sedang viral di yutub. Dan hasil dari prank gone wrong di film ini adalah terbunuh nya satu persatu para karakter di film. Dengan di temani mbak-mbak yang cantik di film ini, dan untungnya mbak-mbak yang cantik ini mempunyai akting yang cantik juga, katakanlah bagus.

Untuk slashe disini, gore, kekerasan, darah bisa di katakan cukup dan tidak mengecewakan. Meski memang tidak terlalu over darahnya, namun beberapa adegan pembunuhannya disini masih bisa bikin saya sendiri bergidik ngeri dan ngilu. Dan entah mengapa saya sendiri senang dengan sang pembunuhnya yang membunuh dengan cukup sadis dan senjata pembunuhnya pun unik menurut saya. Dan untungnya disini karakter utamanya cukup tangguh dalam menghadapi sang pembunuh.

Untuk pembunuhnya, well bisa di katakan enggak terduga. Beberapa karakter di film ini aku kira pembunuh ternyata salah telak, dan motif dari sang pembunuhnya pun memang cukup unik namun terkesan agak aneh. Dan alur di film ini pun memang bagus namun ketika di tuangkan ke dalam film, terkesan terlalu terburu-buru sepertii di kejar-kejar oleh hutang. Tapi film ini juga mampu menghibur kita sendiri. Dan entah mengapa filmnya terkesan tidak terlalu kokoh juga. Untuk twist ending cukup bagus juga.

But it's a good slasher movie but just good enough


the ranting is

52%

Komentar