Review: Oculus (2013)


"I've met my demons and they are many. I've seen the devil, and he is me."


Film oculus menceritakan tentang kakak-adik Kaylie dan Tim Russel yang mengalami peristiwa traumatis ketika mereka masih kecil. 11 tahun lalu, ayah dan ibu mereka meninggal secara mengerikan dan membuat mereka terpisah. Tim menjadi tahanan dan dimasukkan ke semacam rumah sakit jiwa. Kaylie dibebaskan dan tinggal sendirian di rumah. Pada hari kebebasan Tim, Kaylie membeli cermin antik (yang disebut dengan Lasser Glass) yang mereka yakini sebagai penyebab peristiwa terbunuhnya orang tua mereka. Ia mengajak adiknya Tim untuk membuktikan bahwa semua kejadian di masa lalu disebabkan oleh cermin antik itu.

Well.... sebenernya saya sendri udah me review film ini, sayangnya saya hapus karna suatu hal yang tidak mengenakan jadi saya sendiri memutuskan untuk me review ulang film ini. Sekalian saya Re watch dan melanjutkan maraton fil horror, film ini ada dalam daftar list yang memang harus di tonton. Mungkin saya sendiri enggak bosen dengan film ini karna saya senang jika filmnya membuat otak kita berputar-putar.

Ok, film ini jujur membuat saya merinding dan sedikit takut. Film ini memang mengambil sebuah alur yang 'cukup' simple yaitu tentang kakak adik yang mencoba membuktikan bagaimana cermin yang mereka miliki dulu menjadi cermin terkutuk dan membunuh orang-orang. Sang kakak sendiri sangat terobsesi akan cerminnya, yang mana ia sampai membeli kembali cermin itu di pelelangan dan akhirnya di bawa ke rumah.

dengan alur yang 'cukup' simple ini sang sutradara menyulap film ini dengan alur maju mundur yang membuat sebagian orang sendiri pusing ketika menonton film ini dan bahkan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada film ini. dan disitulah letak ke asyikkan nya pada film ini. kita memang d buat bertanya tanya dan perlahan akan di jelaskan bagaimana sang cermin melakukan aksinya. Memang awalnya saya sendiri juga nyerah untuk menonton film ini karna terlalu pusing, namun jadi sebuah tantangan.

Dengan kemisteriusan pada cermin ini membuat kita semakin bingung apa kengerian yang di berikan oleh cermin itu, memang tidak terlihat begitu menyeramkan dan film ini mungkin lebih condong menampilkan tentang cermin itu di menit menit awal, namun pada pertengahan sampai akhir, film ini langsung menceritakan terror yang sebenarnya oleh cermin itu.

Film ini mampu menampilkan kengerian dan ketegangan, ditambah lagi sang kakak yang sangat gila-gilaan untuk membuktikan cermin terkutuknya membuat saya sedikit bergemes ria pada sang kaka yang cantik itu. Dengan Sound Effect yang memang tidak terlalu heboh dan sayangnya penampakan hantunya tidak terlalu banyak namun kita hanya di suguhi unsur ketegangan yang pas dengan momen momen tertentu yang membuat kita berputar otak.

Overall film ini film yang bagus namun memiliki sebuah plot hole yang besar yaitu dari mana asal cermin itu dan mengapa bisa menjadi terkutuk. Tapi untungnya film ini di bekali alur dan pemain yang bagus sehingga mungkin bisa mengalihkan pikiran para penonton pada plot hole itu.

The Ranting is
70%

Komentar