Review: Insidious Chapter 3 (2015)


Aku baru saja menonton film ini Kemarin  bersama dengan teman-temanku yang memang menyukai seri Insidious. Dan mereka emang enggak sabar menunggu film ini keluar. Kami sampai terpaksa harus duduk paling depan dan awalnya aku nolak, karna leherku pasti sakit setelah selesia menonton filmnya. Tapi yah ... saya juga ingin menonton filmnya dan berkorban sedikit pastinya. Kursi bioskop pun penuh dengan orang orang yang siap berteriak-teriak. Aku hanya mencoba untuk duduk manis saja.

Seri ke tiga ini menceritakan sebuah keluar yang teridiri dari 3 anggota. Dan salah satu anak nya yang perempuan, bernama Quinn Benner (Stefanie Scott) mencoba untuk berkomunikasi dengan ibunya yang memang sudah tiada. Ia pun berkonsultasi dengan Elise (Lin Shaye) yang sedang mencoba untuk pensiun dari hal hal berbau paranormal.
Awalnya Elise menolak untuk membantu Quinn, tapi akhirnya dengan terpaksa ia membantunya. Elise berkata bahwa orang mati yang Quinn coba berkomunikasi, bukanlah ibunya, melainkan iblis jahat yang mengincar jiwa Quinn. Akhirnya Elise menyuruh agar Quinn tidak berkomunikasi dengan orang mati lagi.
Teror demi teror pun mulai mendatangi Quinn, mulai dari suara ketukan pada dinding kamarnya dan suara yang muncul melalui Ventilasi udaranya. Ia juga terkadang melihat sesosok Pria yang melambai lambai kearahnya. Dan teror itu semakin menjadi-jadi setelah Quinn  mengalami kecelakaan yang membuatnya tak bisa berjalan.
Setelah menonton film ini saya langsung tertawa dengan puas karna saya sudah menonton film ini. Film ini yang aku kira pemainnya akan sama dengan seri sebelumnya, ternyata tidak. Pemainnya berbeda dan yang sama hanyalah Elise dan tentunya Tucker (Angus Sampson) dan Specs(Leigh Whannell) yang selalu berdua. Film ini juga bukanlah Sequel, melainkan Prequel.
Ok mungkin aku masih bisa nerima kenyataannya kalau pemainnya ganti ok... dan aku juga puas dengan film ini yang masih menampilkan unsur dark nya dan suasana yang mencekamnya. Dan tentunya dunia lain yang dimasuki Elise masih ada.  Film ini pun mungkin jadi fokus pada apa yang dirasakan Elise dan Elise pun diteror oleh makhluk makhluk itu. Dan hal itu membuatnya menjadi Trauma.
Aku enggak kecewa dengan alur cerita nya dan aku cukup puas kok... yang sayang nya aku tidak puas adalah aku bingung mengapa Specs dan Tucker baru bertemu Elise pada saat itu? Bukankah mereka sudah bertemu dengan Elise sejak ia membantu Josh kecil? (Lihat Insidious Chapter 2 ) dan well itu bikin aku bingung sendiri but keep CMIIW ok.
Dan please, stop the F*cking jumpscare yang terlalu banyak dan itu membuat saya sebagai penonton bosan dan bisa menebak kapan Jumpscare itu bakalan muncul. Dan jujur ajah aku cuma 2 kali berteriak kaya orang gila di kursi penonton saya. Dan selebih nya saya cuma etkejut gara gara ornag orang di belakang saya yang berteriak layak nya Banshee. Aku malah lebih suka Insidious pertama yang tak terlalu banyak dan masih membuat saya loncat loncat dari kursi.
Dan Villain utamanya pun sebenarnya tak terlalu seram jika dibandingkan dari insidious pertama nya. Mungkin di seri ketiga ini terlalu melebih lebihkan Jumpscarenya itu sebagai senjata utama. Dan bukan Villain utamanya.
Overall saya puas dengan film ini dan rantingnya adalah
70%

Komentar