Review: Banshee Chapter (2013)






The Banshee Chapter menceritakan tentang seorang Jurnalis bernama Anne (Katia Winter), yang mencari keberadaan sahabatnya semasa kuliah, James (Michael McMillian) dan kawannya yang menghilang secara misterius setelah mereka membuat video dokumentasi James yang mengkonsumsi DMT. Pencarian Anne pun berujung pada informasi mengenai Project MK Ultra dimana banyak orang yang dijadikan sebagai kelinci percobaan. Akhirnya Anne pun mencoba menguak misteri menghilangnya James, proyek MK Ultra yang penuh rahasia, dan tentunya substansi yang ada dalam DMT tersebut. Anne  pun tidak sendirian, ia ditemani oleh Thomas Blackburn (Ted Levine) yang ikut serta mencari jawaban atas semua misteri ini, namun apa yang mereka temukan ternyata lebih mengerikan dari apa yang diduga.

Banshee Chapter merupakan film ber-genre cosmic horror yang sebenarnya sudah ingin saya tonton sejak lama. Namin melihat mixed review tentang film ini, membuat saya sedikit ragu dengan film ini. Namun akhirnya saya memutuskan untuk menonton film ini dan menaruh ekspetasi yang tidak begitu tinggi pada film ini. Di sisi lain saya sangat menyukai genre cosmic horror dan berharap bahwa film ini akan menjadi film Cosmic Horror yang bagus. 

Banshee Chapter dibuka dengan video dokumenter yang menunjukkan eksperimen-eksperimen yang dilakukan pada orang-orang mengenao DMT. Opening dari Banshee Chapter sendiri sudah menjadi suatu pembuka yang cukup kuat untuk meyakinkan kita bahwa ada suatu terror yang akan sangat menakutkan dan tidak kita ketahui. Banshee Chapter menawarkan gaya semi found footage, dimana kameranya mengikuti gerak-gerik para tokohnya. Jika berlari maka kameranya akan bergoyang kesana kemari mengikuti langkah kaki. Meski bisa dikatakan sedikit mengganggu karna kurang fokus dan sedikit membuat pusing, penggunakan gaya kamera yang seperti itu cukup sukses untuk menambah kengerian di film ini.

Film ini memiliki alur yang cukup cepat, segala penjelasan yang hadir terkait konflik film ini pun dijelaskan cukup cepat dan lumayan jelas, meskipun saya sedikit merasa terseret-seret ketika mengikuti konflik yang hadir di film ini. Namun, film ini menawarkan sebuah atmosfer kelam yang cukup mencekam, diiringi dengan suara statik yang sangat creepy disebut-sebut "Number Station" yang saya akui cukup membuat saya merinding ketika suara statik ini muncul apalagi dengan suasana yang sudah mencekam. Monster-monster yang dihadirkan dalam film ini pun tidak begitu jelas penampakannya, hanya terlihat sekelibat atau bayangannya saja. Namun, hal ini bukanlah menjadi sebuah titik lemah bagi Banshee Chapter, dengan minimnya penampakan Banshee Chapter berhasil membuat penonton was-was akan kehadiran monster tersebut, sehingga kita akan waspada terhadap jumpscare yang mungkin akan muncul.

Penggunaan jumpscare pada film ini bisa terbilang cukup generic dengan suara yang cukup membuat telinga berdengung karna kerasnya suara tersebut, namun cukup efektif untuk membuat penonton loncat dari tempat duduknya. Saya sendiri akui memang jumpscare yang ada dalam film ini terbilang cukup konstan dan terkadang membuat saya cukup risih, suaranya cukup nyaring dan memekakan telinga serta penggunaannya terlalu sering, membuat saya sedikit merasa kesal karna atmosfer seram dan menakutkan yang sudah dibangun hncur dengan cepat karna penggunaan jumpscare yang konstan. Padahal saya akui, dengan sekelibat penampakan monster yang hadir di film ini sudah membuat saya cukup waspada.

Namun, Banshee Chapter yang memiliki genre Cosmic Horror, bekerja seperti film Cosmic Horror pada umumnya. Menyuguhkan penontonn dengan terror yang lumayan sulit dicerna oleh otak. Saya sendiri sebenarnya cukup memutar otak untuk mencerna alur film ini, karna ada kepingan puzzle yang harus disusun untuk membuat suatu kesimpulan atas semua keacauan yang ada dalam film ini. Pada saat saya menyatukan kepingan puzzle tersebut akhirnya film ini menjadi lebih mengerikan dari yang saya kira. Untuk ukuran sebuah film Cosmic Horror, Banshee Chapter sendiri memiliki potensi besar sebagai film yang cukup menyeramkan dan membuat merinding.Fun fact, di dalam film ini menyebutkan karya H.P. Lovecraft From Beyond yang mana memiliki tema cerita yang cukup sama dengan film ini.

Namun sayang, dengan atmosfer, premise yang sudah dibangun sedemikian rupa sehingga menjadi film yang terbilang menyeramkan, karakterisasi dalam film ini terbilang buruk. Motivasi dari karakter utama kurang dibangun dengan baik sehingga terasa kurang maksimal, apalagi hubungan antara Anne dengan Blackburn terasa cukup awkward dan tidak terbangun dengan baik. Sinematografinya pun kurang konsisten, terkadang film in menggunakan gaya Found-footage kemudian berganti menjadi semi found-footage. Saya sendiri lebih menyukai gaya sinematografi yang konsisten, karna akan menimbulkan kebingungan.

Banshee Chapter menawarkan sebuah kengerian yang cukup baik, dengan jumpscare yang cukup efektif namun terlalu konstan dan nyaring sehingga membuat annoying. Penggalian karakternya un terlalu dangkal sehingga agak sulit untuk mengerti motivasi dari karakter tersebut. Namun, dengan sinematografi dan atmosfer yang cukup pas, Banshee Chapter mampu menjadi sebuah film yang cukup creepy meski terkadang alurnya membuat kita terseret-seret agar tidak tertinggal. Bagi yang menyukai film yang memiliki Jumpscare banyak, mungkin Banshee Chapter akan menjadi wahana yang cukup menyenangkan

Rating

60%

Komentar