Review: Parasite (2019)




Menceritakan sebuah keluarga dari kalangan bawah yang beranggotakan, Ki-Taek (Kang-ho Song) sang Ayah, Chung-Sook (Hye-jin Jang) sang Ibu, Ki-Woo (Choi Woo-Sik) sang putera, dan Ki-Jung (Park So-Dam) sang Puteri, yang hidup serba kekurangan. Mereka tinggal di rumah Semi Basement yang tampak tak layak huni dengan serangga yang selalu datang ikut menumpang hidup. Namun, hidup mereka mulai berubah setelah Ki-Jung dipilih untuk menggantikan kawannya menjadi seorang Tutor di rumah keluarga Kaya Raya, dengan akalnya Ki-Jung berusaha untuk memakmurkan keluarganya sendiri dengan cara yang licik.

Mungkin bagi saya film ini seperti Permen nano-nano yang memiliki beragam rasa namun tetap nikmat ketika di santap. Parasite yang merupakan film besutan Bong Joon-ho (Snowpiecer, Okja, Mother) mengangkat kisah si kaya dan si miskin yang mana mungkin bisa kita lihat di kehidupan kita. Film ini sendiri perlahan membawa kita melihat kehidupan Ki-Taek dan keluarganya, bagaimana mereka bertahan hidup dengan segala kebutuhan yang serba minim. Meskipun memiliki alur yang cukup 'menyedihkan', Film ini sendiri berisikan beberapa komedi yang dapat mengundang gelak tawa. Saya sendiri selalu dibuat tertawa oleh candaan di film ini.

Selain komedi yang dihadirkan, Parasite sendiri menyuguhkan sebuah drama antara Keluarga Ki-Taek dan Keluarga Park yang mana bagai langit dan bumi. Keluarga Park dengan rumah hasil Desainer terkenal sedangkan Keluarga Ki-Taek yang tinggal di rumah yang cukup memprihatinkan. Perbedaan yang sangat menjulang itu sendiri, membuat sebuah ide licik penuh tipu  daya demi melangsungkan hidup Ki-Taek dan keluarganya.

Dengan konflik drama yang perlahan-lahan namun pasti, Bong Joon-ho mampu membuat ide licik tersebut direalisasikan dengan sebegitu unik dan memukaunya. Bahkan saya sendiri cukup terheran-heran dengan alur yang sedemikian rupa dan digarap dengan indahnya. Diselingi dengan cukup banyak humor pun membuat film ini tidak membosankan sama sekali, bahkan saya dapat menikmati eksekusi demi eksekusi yang diselingi humor itu dengan santainya.


Bong Joon-ho pun begitu memperhatikan pae dari film ini, ia tau bagaimana membangun sebuah pace yang begitu terjaga dan tidak terombang-ambing sama sekali. Saya sendiri sama sekali tidak pernah ketinggalan atau kebingungan dengan alur yang disuguhkan film ini, karena pace nya yang sangat 'tenang' dan tepat membuat saya sama sekali tidak kewalahan mengikuti film ini, bahkan saya sendiri sangat enjoy. Saya dapat mengikuti perkembangan karakter nya sedari awal film sampai akhir, dan bahkan saya bisa menaruh empati dan cukup bisa menaruh empati pada karakter di film ini. Aktor dan aktris di film ini pun saya acungkan jempol untuk semua penampilan mereka yang sangat memukau, dan saya sendiri cukup speechless dengan semua penampilan mereka yang begitu pas dan sempurna.

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, "Nano-nano darimana? Maksudnya bagaimana?". Well film ini sendiri kerap kali berganti atmosfer dan Genre. Dari atmosfer yang ceria dan santai tiba-tiba menjadi atmosfer yang begitu menegangkan dan bikin gigit jari. Genre yang berubah-ubah pun menjadi hal yang cukup unik di film ini, diawali dengan drama komedi,lalu sedikit diberi sentuhan horror yang sumpah bikin ngeri padahal hanya beberapa menit atau mungkin detik saja, dan diakhiri dengan Thriller yang sangat menegangkan, bahkan saya tida tau berapa kali saya menahan napas pada klimaks yang sangat mencengangkan itu.

Dengan atmosfer dan genre yang kerap berubah tersebut, film ini tidak menjadi sebuah film yang brantakan tidak karuan. Bahkan hal tersebut ditata sebegitu pas dan sempurnanya, yang menjadikan film ini sangatlah unik dan indah. Cara Bong Joon-Ho berganti genre dan atmosfer pun angatlah rapih sampai saya sendiri tidak begitu menyadarinya. Bong Joon-Ho pun sangat piawai dalam membangun ketegangan saat akan mencapai titik klimaksnya, bagaimana ia membangun dengan ketegangan yang membuat saya sendiri gigit jari dan pada akhirnya diakhiri dengan sebuah ending yang sangat membekas di benak saya. Bahkan saya masih bertanya-tanya perihal ending tersebut selepas saya keluar dari stuido.

Dan kali ini, Bong Joon-ho berhasil membuat saya speechless selepas menonton karyanya tersebut. Film yang diawali dengan drama komedi lalu memuncak dengan begitu rapihnya dan pada puncakna langsung disuguhkan dengan Thriller yang cukup berdarah, meski ada perbedaan atmosfer yang begitu berbeda, film ini sama sekali tidak membuat kita 'terkejut' atas perbedaan atau pergantiannya tersebut. Karna Bong Joon-Ho telah membangun sebuah jalan yang sangat mulus untuk mencapai klimaks yang berdarah dan menegangkan. Batu oh batu.

Akhir kata saya tidak bisa berkata apa-apa, This is the best movie and my favourite so far in 2019.

Rating
100%

Komentar