Review: The Witch: Part 1 - The Subversion (2018)


Ja-Yoon (Kim Da-Mi) hanyalah seorang gadis SMA yang menderita amnesia, sehingga ia tidak bisa mengingat masa kecilnya. Ia juga menderita sakit kepala yang sangat hebat, bisa kambuh kapan saja. Di umurnya yang di rediksi tak lama lagi, ia mencoba untuk mencari tau kebenaran tentang masa lalunya, dan orang tua kandungnya. Namun masalah besar mulai mengikutinya setelah pertemuannya dengan Lelaki misterius (Choi Woo-Shik) yang mengaku mengenal dirinya, dan mengatakn bahwa Ja-Yoon hanya seorang monster sama seperti sang pria itu. Akankah Ja-Yoon mampu menguak masa lalunya? Siapakah Ja-Yoon?

Sebenarnya, review ini udah lama ngumpet di draf, sampai-sampai saya sendiri lupa kalau saya sudah menulis review ini tepat saya selesai menonton filmnya. Tapi, entah mengapa saya ragu buat benar-benar ngeposting reviewnya di sini. Mungkin karna genre utamanya bukanlah horror. But, pada akhirnya saya putuskan buat publish review ini. 

Film ini sebenarnya bisa dibilang enggak ada basa-basinya, di awal saja kita langsung disuguhkan banyak darah dan ketegangan serta tentunya jangan lupakan sentuhan misteri yang benar-benar akan menjadi perjalanan yang menakjubkan. Kita diberikan sedikit informasi, namun banyak visual, seperti tumpukan mayat, darah dan anak-anak ang berlarian. Hal itu membawa tanda tanya pula. Dan saya cukup bersyukur dengan minimnya informasi yang disuguhkan di awal, karena saya rasa film ini akan menjadi perjalanan misteri yang bersimbah darah.

Enggak butuh waktu lama pula kita di perkenalkan pada karakter utama yang cukup loveable untuk menemani perjalanan kita, Ja-Yoon yang merupakan gadis polos menjadi pembimbing yang tepat untuk film ini. Bahkan akting dari Kim Da-Mi yang merupakan aktris rookie atau baru, sudah sangat sangat baik di sini. Dia sangat cocok menjadi Ja-Yoon yang polos dan penuh keingintahuan akan masa lalunya. Dibalik wajahnya yang polos pula, Ja-Yoon ternyata memiliki kemampuan telekinetik yang mana jika digunakan terus menerus akan membuatnya sakit kepala. Tentunya karakter yang menarik ini membuat saya cukup betah duduk diam dan menonton film ini. Jangan pula lupakan Choi Woo-Shik yang mampu menjadi karakter kejam nan tampan yang tidak segan-segan menghabisi siapapun yang menghalangi jalannya. Film ini dipenuhi dengan berbagai karakter yang cukup menarik.






Kembali saya ulang, film ini tidak butuh waktu lama untuk benar-enar menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Pace nya cukup cepat namun masih bisa ditoleransi dan masih bisa kita ikuti. Kita pun disini tidak terfokus pada sang tokoh utama, Film ini memberikan porsi dimana kita mendapatkan segelintir sudut pandang sang 'Villain'dan apa yang terjadi di sisi mereka. Awalnya saya agak pesimis dengan film ini, karena pace yang cukup cepat, takut kita tidak bisa mengenali satu persatu karakter dan permasalahan terbesar yang ada di film ini. Dan saya salah, meski memiliki pace yang cepat, film ini sangat apik dalam mengemas porsi pengenalan karakter sehingga kita bisa menaruh hati pada karakter-karakter yang ada di sini. Permasalahan di film ini pun tidak secara gamblang langsung di ungkap, meski pace nya cepat, film ini cukup berhati-hati dalam memberikan porsi misterinya.

Untuk porsi gore, ttidak usah di tanya. Kita pada akhirnya kaan disuguhkan action yang memukau dan darah yang bercipratan di sana-sini. Tentunya enggak sampai bikin mual dan darahnya pun enggak over seperti film yang benar-benar menyuguhkan darah untuk filmnya. Hoon-jung Park selaku sutradara tau bagaimana memberikan porsi yang terbaik di setiap scene filmnya, sehingga film ini pada akhirnya dikemas dengan begitu rapihnya. Adegan pertarungan pun memorable dan tidak memusingkan, permainan kameranya pun rapih sehingga kita bisa menikmati cipratan darah dan adegan saling pukul atau tembakan.

Pada akhirnya, The witch Part 1: The Subversion mampu menjadi sebuah perjalanan yang menraik, menceritakan tentang seorang gadis dengan kemampuan telekinetik yang mencoa mengungkap masa lalunya. Disutradarai dan ditulis oleh Park Hoon-Jung, yang kali ini membuktikan kembali keahlian nya dalam genre action, thriller, misteri setelah kesuksesannya menulis untuk film I Saw The Devil (yang mana sangat apik pula filmnya, dan favorit saya pribadi). Film ini mampu menjadi sebuah perjalanan yang sangat sangat menyenangkan, dipenuhi action yang apik dan misteri yang benar-benar apik pula, ketegangannya pun jangan ditanyakan. Film ini dikemas dengan sangat rapih. Dan tentunya membuat kita menanti part 2 nya.

Rating
90%

Komentar