Review: Devil's Gate (2018)




Agent Daria Francis (Amanda Schul) dan Colt Salter (Shawn Ashmore) ditugaskan untuk menyelidiki menghilangnya seorang wanita di Dakota Utara. Dimana sang wanita tersebut memiliki seorang suami yang sangat religius, bernama Jackson Pritchard (Milo Ventimiglia) yang dicurigai sebagai dalang dibalik menghilangnya sang istri. Namun, semakin mereka menggali lebih dalam tentang menghilangnya istri Jackson, mereka menemukan sesuatu yang tidak bisa diterima akal manusia.

Sebenarnya saya udah lama nunggu film ini keluar, nunggu di bioskop ternyata enggak main disana. Pada akhirnya nemplok ke yify buat download film ini. Saya pribadi rada ngincer buat nonton film ini, karena buat liat Shawn Ashmore dan Milo Ventimiglia saja, selebihnya mungkin jalan ceritanya lumayan menarik, trailernya juga cukup ngeri dan itu bikin saya menunggu dengan sabar film ini rilis. Dan ternyata, ekspetasi ku ketinggian.

Film in langsung dibuka dengan adegan yang cukup sadis, orang yang terkena jebakan. Mengingatkan saya pada film SAW, dan di awal saja sudah sadis, saya membayangkan ke depannya mungkin bisa lebih sadis dari ini. Kemudian scene beralih ke Agent Daria yang datang di bandara dijemput oleh Colt untuk mengusut kasus menghilangnya seorang wanita. Di sini sebenarnya unsur misterinya cukup kuat dan kembali saya berharap buat film ini lebih kental di Thriller dan Misterinya, dan mungkin seharusya aku berhenti berharap banyak pada film ini.


Di awal film sudah dijelaskan bahwa disuguhkan dengan misteri yang cukup menjanjikan, bahkan gore yang cukup menjanjikan juga. Pada akhirnya penangkapan Jackson berujung petaka ketika mendapati monster di dalam rumahnya. Dan sinilah alur mulai membingungkan dan entah ingin memegang teguh kemana. Saya merasa bahwa film ini terkesan terburu-buru untuk mengungkap siapa dalang dibalik menghilangnya istri Jackson, dan jengjeng Alien. Yep Alien, dan saya langsung speechless. Sebenarnya saya sendiri sudah tau bahwa yang menculiknya adalah Alien, toh sudah dijelaskan di sinopsis saat saya tengah mencari tau tentang film ini. Tapi entah mengapa, cara memperkenalkan dalang nya tidak terlalu ngena, dan well... saya sendiri cuma "Oh... Alien."

Jika perkenalan dalang nya saja sudah buruk, entah apa yang akan ada di scene berikutnya. Tentunya, sesuai tebakan saya, scene berikutnya terasa terburu-buru untuk memperkenalkan seluruh tokoh dan menjelaskan dibalik semuanya. Entah mengapa saya sendiri merasa cukup kecewa dengan terburu-burunya diungkap asal mula mengapa si Jackson menyekap Alien, karena bagi saya sendiri itu merupakan unsur yang cukup sakral. Bahkan kita enggak tau sebenarnya si Alien tuh kenapa sih, eh malah di spoiler di awal sama Jackson. Sepanjang film akhirnya saya cuma duduk diam menonton orang-orang mencoba survive dari Alien, yang mana sebenarnya mungkin bakalan kelar di pertengahan film karena sudah dijelaskan tujuan utama alien tersebut.

Jangan harap film ini berlalu dengan cepat, jika misteri Alien itu belum cukup, kita langsung disajikan dengan misteri Jackson dan misteri keluarganya. Well, seperti disuguhkan berbagai menu dengan cepat. Sebenarnya cukup bagus untuk plot twist, tapi yang disayangkan penyuguhanna terlalu cepat sehingga terasa diseret-seret secara paksa. Jika saja bersabar sedikit untuk menjelaskan mister nya satu persatu, mungkin film ini akan menjadi cukup menarik.

Mari kita bicarakan karakter film ini, saya rasa Colt memiliki kepribadian ganda. Entah mengapa dalam sekejap Colt bisa menjadi pribadi yang manis dan baik, eh tiba-tiba dia jadi pribadi yang keras kepala dan cepat marah. Sedetik dia tenang dan sedetik dia marah, agak lucu sih. Bukan hanya Colt, namun karakter lain pun seperti mereka siap menghadapi aliennya, sudah tau, tapi bingung saat pengeksekusiannya, jadi trial and error gitu, bingung sendiri mau apa dan keliatan banget terlalu buru-buru buat ambil keputusan.  Untuk Survival di film ini pun sebenarnya cukup bisa di nikmati, tapi sangat disayangkan cukup singkat, penampakan Aliennya pun hanya sebentar dan itu cuma buat ngagetin doang terus pergi ajah. Cuma berbekal sound effect yang cetar dan penampakan Alien yang entah mungkin hitungan detik. Dan film ini seperti mau nakutin tapi tanggung banget.

Akting di film ini sebenarnya bagus semua, tapi entah mengapa disia-siakan dengan alur nya yang lambat namun pacenya cepat, sehingga enggak tau mau gimana. Mau cepat aau lambat, bahkan bagis saya, ini pace cepat yang ngebosenin. Untungnya sih akting mereka meyakinkan, jadi masih bisa deh sedikit enjoy. Sangat disayangkannya film ini kebingungan untuk memberi porsi terornya, sehingga terornya tersendat-sendat, bahkan seperti jumpscare yang enggak jadi. But gorenya lumayan juga.

Overall film ini sebenarnya bagus, tapi entah mengapa seperti banyak nanggung dan terlalu cepat. Pacenya cepat namun pengeksekusiannya lambat, jadi bagi saya sendiri film ini agak sulit dinikmati, karena sampai pertengahan pun terasa bosan dan hambar, untungnya ketolong dengan akting pemainnya.

Rating
40%

Komentar