Review: Look Away (2018)


"I'll tell you what I see. I see a little girl trying way too hard and looking pathetic."



Film ini menceritakan tentang Maria (India Eisley), seorang gadis terasingkan dalam kehidupan sosialnya. Ia kerap dibully oleh teman sekolahnya. Dalam keluarganya pun ia merasa terasingkan, Ayahnya (Jason Isaac) yang merupakan seorang dokter bedah terobsesi dengan pekerjaannya, sedangkan sang Ibu (Mira Sorvino) tidak terlalu bisa menentang sang suami. Akhirnya Maria yang kerap menyendiri tiba-tiba menemukan seorang gadis yang berasal dari bayangannya sendiri, pada akhirnya mereka pun bertukar tempat untuk memperbaiki hidup Maria.

Awal saya nonton film ini, hanya karna ada India Eisley, yep saya penggemar dia. Saya awal sangat sangat tidak begitu peduli dengan sinopsis, hanya beralaskan dengan trailer, saya mantapkan bahwa saya bakalan menonton film ini, For India Eisley. Dengan dihujani tugas-tugas yang tidak hentinya datang, saya sempatkan menulis review ini, meski saya mungkin sudah menonton film ini beberapa bulan yang lalu.

Jika ditanya, "Apakah film ini adalah film horror penuh jumpscare, suara lantang?". Saya akan menjawab Tidak. Film ini lebih menjurus pada Thriller dan Misterinya, dengan atmosfer kelam, kita terus menerus disuguhkan Maria yang kesehariannya tidak menyenangkan, entah itu di lingkungan keluarga atau sekolahnya. Dan itu yang menjadi poin utama di film ini. Tidak ada jumpscare, hanya alunan musik yang cukup pelan mengiringi film ini.Bahkan warna biru yang mendominasi film ini seperti berkata bahwa film ini tidak akan mudah untuk memberikan kebahagiaan.

Awalnya saya kira film ini akan menjadi "The next" Carrie Wanna be. Ternyata tidak. Look away memiliki alur yang sederhana, dibungkus dengan sebegitu kelam dan melankonis. Bahkan, pada atmosfernya pun kitaa sudah merasa, bahwa Maria tidak akan bahagia dalam film ini. Di awal kita digiring mengikuti Maria, memperlihatkan bagaimana kesehariannya yang tidak bagus. Hubungannya dengan keluarga dan teman yang tidak baik pula, dan pada akhirnya bertemu di titik dimana dia bertemu dengan Airam yang mana merupakan bayangan jahat dia sendiri. Di sini saya mulai berfikir apakah film ini akan berubah alur menjadi film horror Supranatural? Oh ternyata tidak.


Film ini tetap berpegang teguh pada atmosfer kelam yang semakin menegangkan seiring waktu. Tentunya karna keberadaan Airam ini menjadi penambah ketegangan di film ini, Airam dalam sekejap menjadi pembunuh yang tak tanggung-tanggung menghabisi mangsanya yang telah membuat hidup Maria sengsara. Namun tentu saja mengendalikan Airam tidak mudah bagi Maria. Perubahan sifat Maria yang menjadi Airam cukup menarik di film ini,

India Eisley mampu memberikan sisi Maria yang pemalu dan awkward kemudian berganti menjadi Airam yang licik dan Psiko dengan baik. Ia mampu menggambarkan bagaimana perbedaan yang sangat jauh antara Maria dan Airam, tidak tanggung India Eisley mampu membawa atmosfer kelam menjadi semakin kelam. Bahkan pada segmen dimana Airam mulai 'mengacau' India mampu berakting dengan sangat baik, dan meyakinkan penontoh bahwa dia adalah seorang gadis berhati kelam.

Mungkin bagi beberapa orang film ini akan terasa sangat lambat dan membosankan, karna film ini memang menggunakan perkenalan lambat dan membangun atmosfer perlahan. Namun dengan atmosfer kelam dan dinginnya, film ini mampu menjaga pace nya agar tidak terombang-ambing. Film ini pun memegang teguh untuk tidak mengutarakan misteri pada Airam dan Maria, apa yang terjadi pada mereka. Film ini seperti menyerahkan pada kita soal misteri pada hidup Maria dan bagaimana endingnya. Sound effect pada film ini pun cukup bagus dalam memberikan kesan dingin, darah yang tidak terlalu banyak pun tidak menjadi masalah bagi film ini, karna memang tujuannya bukan sebagai pesta darah.

Namun entah mengapa bagi saya film ini terasa kehilangan pegangannya pada pertengahan akhir, seperti terlalu diburu-buru untuk selesai dan menambahkan bumbu yang terlalu banyak sampai lupa akan menambahkan bumbu yang seharusnya. Intensitas yang sudah dibangun sejak awal malah runtuh pada pertengahan akhir, memberikan tanda tanya besar pada apa yang dilakukan oleh Airam, seperti Airam sendiri kehilangan arah dan lupa apa yang seharusnya dilakukan. Bahkan identitas dan sosok Airam pun sedikit  mulai terombang ambing dan hilang pada akhir. Entah mengapa sangat disayangkan sekali. Saya sampai berkata "Loh ini kenapa jadi gini?" well... entahlah.

Overall film ini mungkin cukup menarik bagi para pecinta misteri dan thriller. Namun, mungkin bagi beberapa orang, film ini tidak terlalu menarik karna jalan ceritanya yang lambat. Pada pertengahan akhir sayang sekali film ini mulai terombang-ambing dan kehilangan identitasnya sendiri. Namun cukup berhasil ditutup dengan atmosfer yang masih tetap kelam.

Rating
58%

Komentar