Review: Mayhem (2017)

Sebenarnya banyak film horror yang sudah saya sendiri tonton, namun belum ada waktu yang tepat unttuk menulis. Entah mengapa akhir-akhir ini saya sendiri jadi sangat sibuk, berasa blog ini menjadi berdebu karna saya sendiri jarang banget update. Entah cukup sulit bagi saya membagi waktu untuk dunia internet dan dunia nyata saya. But, at least saya sendiri mencoba untuk update meski tak sesering dulu.

Mayhem menceritakan tentang virus yang menginfeksi kantor hukum perusahaan pada hari pengacara Derek Saunders (Steven Yeun) dijebak oleh rekan kerja dan dipecat dengan salah. Infeksi ini mampu membuat orang untuk bertingkah di luar kesadaran mereka. Terjebak di dalam bangunan yang dikarantina, pahlawan kita dipaksa untuk secara kejam melawan gigi dan kuku bukan hanya pekerjaannya namun juga hidupnya. Apakah Derek Saunders akan bisa selamat? (Source)

Mayhem mengingatkan saya dengan film The Belko Experiment, hanya beberapa kesamaan, di kantor dan saling bunuh membunuh, hanya itu saja, selebihnya tidak ada unsur kesamaan lagi. Mayhem dibuka dengaan pengenalan mengenai virus yang akan menginfeksi kantor itu, yang mana dideskripsikannya virus itu dapat membuat kegilaan. Tentunya saya juga sangat berharap pada kegilaan yang akan disuguhkan pada film ini. Dan saya sendiri tidak kecewa, film ini cukup gila saat adegan bunuh membunuh, meski tidak menampilkannnya terlalu explicit film ini mampu mengatakan bahwa "Killing is fun" bahkan senjatanya pun bervariasi.

Mayhem termasuk film denan jalan cerita yang simpel namun fun karna bunuh membunuhnya. Namun sayang Mayhem sepertinya terlalu cepat dalam memperkenalkan karakternya, bahkan ada beberapa karakter yang tak terlalu jelas deskripsinya namun cukup memorable juga untungnya. Steven Yeun mampu menggiring penonton menuju kegilaannya yang pintar. Dengan strategi yang bagus dalam menghabisi musuh-musuhnya Derek Cho menjadi mesin pembunuh yang handal, tentunya di bantu dengan side kicknya, Samara Weaving. Samara Weaving pun mampu mengimbangi kegilaan Steven, yang pada akhirnya menjadi penuntun yang bagus juga.

Mayhem tak terlalu mempunyai jalan cerita yang kuat, hanya lebih condong pada actionnya saja dalam bunuh membunuh, dan itu membuat sedikit kurang dalam film ini. 86 menit menjadi waktu yang tak terasa karna memang dipenuhi dengan bunuh membunuh yang cukup fun untukk dilihat. But untuk sebuah film yang saya tak terlalu harapkan, film ini cukup melampaui harrapan saya dan tidak menyangka bahwa film ini akan sangat asyik sekali untuk dilihat. Namun sayang pengemasan yang sudah cuckup bagus menjadi tumpul di paruh akhir, dan hal itu membuat saya berkata "Apaan sih? kok begini jadinya?"

Overall film ini layak ditonton bagi para pecinta gore dan darah tentunya. Film ini pun menyelipkan dark jokes yangg malah menambah nilai positif untuk asyiknya film ini.

Rating
70%

Komentar