Review: Gonjiam Haunted Asylum (2018)


Jujur, genre film favorit aku sendiri adalah found footage, dan aku sendiri cukup senang dengan genre itu karna mampu menghasilkan ketegangan yang cukup bagus dan dibilang keren. Enggak sedikit juga film dengan genre found footage gagal untuk menunjukkan atau meyakinkan penonton bahwa itu "nyata". Well didasari penasaran, saya langsung nonton film Gonjiam ini. Bukan karna aku sendiri enggak mau keluar uang untuk film ini, tapi waktu aku mau nonton, film ini udah engga ada di bioskop. Jadi aku sendiri baru nonton akhir minggu lalu karna waktu yang padat, dan baru sekarang juga ditulis reviewnya.

Film ini menceritakan tentang pemuda pemudi yang menelusuri salah satu tempat terangker di dunia berdasarkan CNN, yang mana adalah Gonjiam sendiri. Mereka menelusuri rumah sakit jiwa angker ini demi mendapatkan viewer yang banyak dan tentunya uang. Dengan live streaming dan penelusuran, yang awalnya menjadi bahan guyonan malah menjadi petaka bagi mereka.

Aku sendiri cukup "gemas" dengan tipe orang yang menelusuri suatu tempat angker hanya untuk viewer dan tentunya uji nyali. Well, film ini seperti ajang balas dendam untuk saya. Mengusung tema Found Footage, tentu saja harus memodalkan suasana, ekspresi yang meyakinkan karna itu beberapa senjata utama di film Found Footage. Tengok daja The Blair Witch Project (1999) yang minim penampakan -malah sama sekali tidak ada- dapat meyakinkan penonton bahwa apa yang mereka alami itu nyata dan bukan film. Gonjiam sendiri sudah punya poin itu, film ini mampu memberikan kesan angker dan menyeramkan meski minimnya penampakan, bahkan hanya "penampakan" yang tak kasat mata yang muncul di film ini.  Beberapa jumpscare sendiri bikin loncat dan mengecilkan volume earphone ku, karna sangat efektif untuk mengageti penontonnya.

Di paruh awal, film ini memang tidak langsung menyuguhkan kengerian, namun memperkenalkan para karakternya satu persatu dan apa yang akan mereka hadapi. Bermodalkan kamera gopro dan peralatan canggih untuk menelusuri Rumah Sakit jiwa yang konon katanya menyimpan banyak misteri dan keangkeran dikarenakan banyak pasien yang meninggal, kepala rumah sakit yang menghilang dan bahkan eksperimen yang dilakukan oleh Rumah Sakit itu. Pemuda pemudi tukang live streaming ini menelusuri Gonjiam, dan tentunya enggak asal menelusuri saja. Mereka mencoba untuk membuka salah satu kamar paling dibincangkan, yaitu kamar 402. 

Aku sendiri cukup salut dengan film ini, membuat penonton menunggu untuk tiba waktunya para hantu muncul. Namun saat muncul itu kampret nya setengah mati, timing yang tepat dan kenegerian pun tentunya melampaui batas. Dengan atmosfer yang gelap dan sunyi, bahkan kesunyian itu sendiri membuat aku merasa terancam seperti yakin bahwa itu benar benar enggak aman. Tidak menggunakan suara yang mengagetkan, mungkin suatu pilihan yang tepat di film ini. Yang mengagetkan pun hanya suara pintu dan tidak ada suara "jeng jeng jeng" seperti itu yang disusul dengan suara yang bikin gendang telinga sakit.  Dan tanpa jumpscare seenak jidat pun film ini sangat sukses buat aku merinding dan loncat dari kursi. Really scary duudee.

Entah kenapa, kebanyakan orang enggak terlalu menyukai genre found footage karna di awal yang mungkin membosankan. Gonjiam tidak seperti itu, 1 jam awal di suguhkan pengenalan yang sama sekali tidak mengecewakan dan membosankan, keasyikan yang di salurkan oleh para karakternya tidak membuat bosan menunggu kengerian yang diberikan. Dan akhirnya penantian terbayarkan dengan paruh akhir yang bikin ngos-ngosan tanpa henti. Kalau dibilang menyerankan, ya sangat menyeramkan dan menegangkan. Bayangkan saja sedari awal kita di berikan kengerian dalam kesunyian yang gelap, para karakter yang ketakutan dan kengerian tak kasat mata yang sama sekali kita engga lihat keberadaan sang pengganggunya. Akhirnya dendam terbalaskan di paruh akhir, jebreeettt langsung kengerian ditumpahin ke dalam film setelah sekian lama digiring, diyakinkan bahwa RSJ itu sangat angker dan berbahaya.

30 menit akhir jujur aku sangat sangat menyukai nya, meski penampakan mulai muncul, tidak ada suara lantang dari jumpscare yang keluar. Bahkan hanya menampakan wujudnya dalam diam pun udah ngeri, apalagi ada suaranya. Paling suka adalah scene kesurupannya Ji-Hyun yang berhasil buat saya ngomong "anjir apaan anjiiiir!!!!" . Sumpah itu enggak ada suara apapun tiba tiba dia kesurupan dengan wajahnya menyeramkan, enggak ada suara yang memekakan telinga, hanya suara temannya yang ketakutan dan penampakan ji-hyun saja. Akting dari para pemain sebenarnya not bad, tapi mereka mampu berkomunikasi dengan natural, meyakinkan aku bahwa mereka benar benar panik dan ketakutan, ditambah lagi camera yang menyorot langsung di wajah mereka, membuat rasa ngeri yang karakter itu rasakan menular ke aku sendiri. Pokoknya berasa kayak nonton uji nyali di TV haha.
Overall this is one of my fave movie in this year. Semua nya bagus namun belum sempurna, but semuanya masih bisa dibilang sangat sangat menghibur dan menyeramkan.


Rating

90%

Komentar