Review: Unsane (2018)




Hello, para pengunjung setia blogku. Setelah sekian lama, saya sendiri baru muncul kembali dikarenakan mengurus suatu hal yang cukup penting buat kelancaran hidup, saya hiatus sementara dari blog. And right now here i am. Bakalan kembali me-review film lagi, dan mungkin tidak update seperti dulu lagi. Karna waktu tambah sempit dan cukup sulit buat membagii waktu. But i still trying to update my blog.

Menceritakan Sawyer Valentini (Claire Foy) yang merasa hidupnya tak tenang, ia merasakan seorang  stalker mulai mengusik hidupnya. Ia merasa was-was dan tak aman, yang akhirnya berujung membuat dirinya berkonsultasi pada seseorang, namun bukannya ia merasa terbantu, ia malah secara tak sukarela mendaftar di Institut itu sebagai pasien. Disana ia bertemu dengan George (Joshua Leonard), seorang pekerja di institut teersebut, yang ia curigai sebagai David Strine yang mana telah menjadi  stalker nya. Akankah orang-orang percaya, atau itu hanya ilusi Sawyer?

Film ini dibuka dengan puisi yang dibacakan oleh seseorang, yang mana puisi itu memang condong mengarah pada perasaan seorang stalker. Well, it's creepy. Dan kita langsung di giring pada Sawyer dan kehidupannya yang 'normal' . Bisa kita lihat Bagaimana Sawyer sendiri merasa telah distalk oleh seseorang, dari hadiah yang tiba-tiba datang tanpa nama pengirimnya. Kita diperlihatkan bagaimana Sawyer mulai ketakutan kembali, bahkan ia merasa bahwa sang Stalker itu bisa siapa saja. Ia pun takut untuk menjalin hubungan dengan seseorang. Claire Foy pun sangat cocok dalam memerankan Sawyer, dia tahu bagaimana memberikan perasaan takut dan depresi pada penonton. Kita sendiri bisa merasakan bagaimana rasa takut yang ia rasakan. Bagaimana ia meyakinkan penonton bahwa ia sedang diikuti oleh seseorang cukup berhasil.


Film ini sendiri mixed review, ada love dan tentunya hate. Tidak semua orang juga enjoy film ini. Mungkin karna film ini di shoot menggunakan iphone, believe it or not, banyak yang mengeluh soal ini. Namun bagi saya sendiri tidak masalah, karna itu menambah kesan creepy yang disuguhkan film ini. Sebagai horror Psychology, dengan kamera yang digunakan menambah kesan 'gila' juga. Ditambah beberapa akting dari pasiennya juga lumayan Gila.

Untuk alur, sebenarnya cukup simpel dan ringan. Namun, konflik nya cukup rumit. Apakah Sawyer benar-benar diikuti atau itu hanya khayalan traumatis dari Sawyer, dan itu menjadi pertanyaan besar dari film ini yang membuat saya dengan sabar menonton dan mengetahui jawabannya. Dan jawabannya cukup memuaskan but also creepy. Beberapa poin membuat konfli di film ini menjadi menarik meskipun alurnya cukup sederhana, aktingnya pun menambah poin baiknya. Meski beberapa hal ada yang cukup janggal dan menjadi minus di film ini.


What i love bout this movie is, semakin kita menontonnya, semakin banyak misteri yang terungkap. Dan bagian terseram dari film ini adalah Sawyer takkan dipercayai oleh siapapun karna ia 'gila' meski ia mengatakan yang sebenarnya, that's the scariest thing. Apa yang menjadi nilai minus di film ini adalah, ada beberapa plot hole dan beberapa akting yang kurang meyakinkan dari beberapa aktor, dan terkadang audionya tidak begitu jelas dan itu cukup ngeganggu.

Overall, dari saya sendiri tentunya ada love and hate, tidak bisa di bilang film ini sempurna, bagi saya sendiri, film ini cukup menghibur dan bagus. Untuk cocok tidak di tontonnya saya tidak bisa memberitahu, mungkin bagi para pecinta thriller dan msiteri bakalan suka sama film ini. Karna tidak semua orang akan menyukai film ini juga.

The rantig is
60%

Komentar