Review: IT (2017)


"Bill? If you'll come with me, you'll float too"


Film ini bermula dengan anak-anak di kota Maine yang menghilang dan sekelompok anak lainnya yang lantas diteror oleh seorang badut bernama Pennywise (Bill SkarsgĂ„rd), yang sebenarnya merupakan iblis dengan kemampuan mengubah bentuk dan muncul di antara manusia setiap 27 tahun sekali. Pennywise memburu korbannya dengan mengeksploitasi rasa takut dan fobia mereka dan mengubah wujudnya sesuai dengan ketakutan korban. Namun dia lebih banyak muncul dalam bentuk badut agar dapat dengan mudah mendekati dan memburu korbannya yang masih anak-anak.

Memang termasuk telat review film ku kali ini. Karna sebenarnya aku juga udah menonton film ini saat hari keduanya, dan yah karna tidak ada waktu yang senggang dan aku selalu lelah terus,akhirnya sekarang kesampaian untuk menulis Review ini.Dan sebagai Reminder, aku belum pernah menoton film lawasnya jadi aku tidak akan membandingkan film ini dengan film lawasnya.




Sang Sutradara Any Mushchieti sepertinya sudah tau bagaimana menakut-nakuti penonton dengan suksesnya. Ia tahu kapan waktu yang tepat mensisipi jokes khas anak-anak yang sukses menggelak tawa dari para penonton dan tiba-tiba merubah suasana menjadi sangat mencekam. Bisa aku akuin, aku sendiri yang biasanya cukup kebal saat ditakut-takuti di film horror, untuk film ini berteriak seperti anak kecil. Aku akuin kalau jumpscarenya sendiri cukup bisa ditebak, namun atmosfer Creepy yang diberikan film ini sukses menambah ketegangannya.

Akting dari anak-anak di film ini pun terbilang bagus, mereka suskses menyalurkan apa yang mereka takuti di film ini, dan bahkan sangat meyakinkan kalau mereka memang sedang ketakutan sekali. Pennywise sendiri selalu memberikan atmosfer menyeramkan ketika ia datang, maupun dengan tawanya atau sosoknya sendiri. Bill Skarsgard,Ia sangat sukses menjadi seorang monster yang menakut-nakuti banyak penonton. Dan bahkan aku masih heran kenapa ada anak kecil di dalam bioskop saat aku sedang menonton. Pennywise isn't Friendly.


 Monster hasil rasa takut anak-anak ini pun cukup menyeramkan. Beberapa tokoh manusianya pun tak kalah creepynya dengan Pennywise. Di bumbui dengan musik pendukung yang sangat menambah atmosfer menyeramkan, film ini mungkin menjadi sebuah mimpi buruk dari mimpi buruk itu sendiri. Henry dan kawan kawan pun menjadi tokoh bully yang menyeramkan di film ini, dan mungkin menjadi mimpi buruk bagi anak anak terbully juga. CGI yang ada di film ini pun cukup mulus dan itu membuat semua monster di film ini benar-benar menakutkan. Dan saat klimaks dimana mereka mengalahkan Pennywise merupakan Klimaks yang cukup bagus.


Sebenernya film ini sendiri lebih condong ke creepy atmosfernya seperti film milik Guilermo Del Toro, tapi tetap saja saat scene yang menyeramkan film ini sangat sukses menakut-nakuti. Dengan alur yang tidak membosankan untuk durasi 2 jam 15 menit. Bahkan aku sendiri tidak menyadari bahwa aku menonton film yang berdurasi 2 jam. ALurnya pun tidak bertele-tele dn itu adalah suatu poin plus. Dialog yang tidak kaku dan Friendly, alur yang menceritakan hal-hal yang penting saja. Dan entah mengapa banyak yang bilang kalau film ini lebih mirip Novelnya daripada film lawanya. Aku sendiri tidak bisa membenarkannya, karna aku belum menonton film lawasnya atau membaca novelnya.

The Ranting is 
90%

Komentar