Review: The Apparition (2012)

 "The only way to protect ourselves is to live in a box."

 
Kelly (Ashley Greene) dan pacarnya Ben (Sebastian Stan) tinggal bersama di sebuah rumah yang menjadi bagian perumahan baru dengan sedikit penghuni. Kemesraan mereka mulai diganti kengerian kala jamur tiba-tiba menyebar di rumah baru mereka dan kejadian-kejadian aneh lainnya. Tanpa mengetahui apapun, Kelly telah masuk ke dalam akibat eksperimen yang dilakukan Ben dan koleganya beberapa tahun yang lalu termasuk dengan Patrick (Tom Felton) untuk membuktikan kebenaran dunia spiritual. Hal itu justru mengakibatkan munculnya sesuatu yang bukan hantu maupun setan, namun memakan jiwa manusia dan perlahan merayap menuju kehidupan Kelly dan Ben, setelah upaya Patrick untuk mencoba bereksperimen yang kedua kali ternyata malah membuka kunci bagi makhluk tersebut ke dunia ini.
 Percaya enggak percaya, aku  baru kepikiran buat kelarin film ini yang udah beberapa bulan enggak aku tonton sampai selesai,. Ya, kebanyakan aku sendiri kalau menonton film horror di sekolah atau di waktu senggang yang menurut aku cukup tipis banget di keseharian aku. Dan, baru kali ini aku nonton ulang film nya dan sujud syukur sampai selesai. Sebuah alasan klasik saya untuk menonton ini karna ada Sebastian Stan dan Tom Felton yang merupakan aktor favorit aku. Entah kenapa dalam benak aku pun bilang kalau aku sendiri enggak boleh melewatkan satu film yang isinya ada aktor favorit aku itu. Tapi, saya sendri enggak tahu apakah saya benar -benar menyesal karna sudah menonton film ini.

Ya, film ini enggak jauh-jauh dengan hal-hal paranormal di film film horror kebanyakan. Dan guess what, tebakan ku benar mengenai Poltergeist yang menimpa sang tokoh utama. Katakanlah ini ceritanya sudah klise atau klasik, tapi memang benar kok. Dengan premis yang menjanjikan suatu ceritany dan penampakan hantu-hantu yang berbeda dengan film lainnya yang mengangkat tema paranormal atau poltergeist lainnya, Saya dengan mudahnya percaya. Dan itulah kesalaan tersebsar saya selain wajah tampan Sebastian.

Tentulah semua orang ketika menonton film horror paling dnantikannya adalah jumpscare dan penmpakan hantu yang cukup bikin takut atau bahkan takut setengah mati. Sebenarnya film ini sendiri sudah dibuka dengan bagus dan membuat penasaran sebenarnya apa yang dilakukan pemuda-pemudi itu dengan roh roh jahat. Sayang banget, entah kenapa saya yang menunggu penampakan-penampakan roh roh jahat yang bakalan serem, dibuat kecewa. 

Sudah sampai 20 menit lebih atau bahkan sampai di pertengahan film, film ini belum menunjukkan kengerian yang sukses memorable di otak saya. Bahkan saya sendiri jarang atau bahkan tidak menemukan jumpscare atau hal menakutkan yang well... makes me shit myself. bahkan dengan sabarnya pun saya mengurungkan niat hati kecil saya yang mengatakan untuk cepat menutup laptop saya karna muak.

sebenarnya di film ini ada beberpa momen atau scene yang jika di buat intense akan membuat penonton ketakutan. Tapi sayang, hal itu tidak akan terjadi. saya yang menunggu backsound yang menegangkan pun tidak bisa menemukan apa-apa. Saya yang kadang suka tegang sendiri hanya karna suara di filmnya, kali ini entah mengapa sama sekali tidk takut. Bahkan saya menutup mata atau kuping pun tidak.

Mungkin satu adegan yang memorable hanyalah ketika Sebastian Stan yang tiba-tiba terbangun di langit-langit dan Ashley greene yang tercekik karna selimut. Hanya adegan itu yang membuat saya tegang, tapi adegan itu pun masih terbilang kurang. Coba saja jika adegan itu di bumbui dengan backsound yang mendukung. Mungkin saya akan lompat-lompat dari kursi karna gregetan. 

Dan kurasa akting para pemainnya disini terlihat jika mereka malas untuk benar-benar berakting. Bahkan Sang tokoh utama pun gagal untuk meyakinkan penonton bahwa dia benar-benar ketakutan. Tom Felton yang menurut aku mempunyai akting bagus biasanya, disini ia malah terlihat malas untuk berakting. Mungkin dia sudah tahu kalau film nya akan menjadi buruk.

Overall... Film ini diperuntukan bagi orang yang ingin membunuh waktu mereka dengan melakukan kesalahan besar. Jujur film ini buruk dan saya pun tidak menyarankan para pembaca sekalian untuk menonton ini. Kecuali memang kalian menyukai Tom Felton atau apalah.

The Ranting is
10%

Komentar