Review: Don't Hang up (2016)


"Be Careful Who You Prank"



bercerita tentang dua orang remaja bernama Sam Fuller dan Brady Manion. Dimana kedua remaja tersebut kini tengah menikmati sebuah pesta yang sedang berlangsung. Namun bukan pesta biasa, melainkan sebuah pesta miras yang kini mengisi agenda kegiatan mereka berdua.  Hingga kemudian karena berada dibawah pengaruh alkohol, kedua remaja tersebut mulai melakukan keisengan-keisengan untuk memenuhi hasrat mereka.
Mereka mulai melakukan panggilan-panggilan iseng ke setiap nomor yang mereka ketahui. Dengan berbagai keisengan, mereka berdua mengerjai para korbabnnya denag lelucon maupun ancaman yang bersifat tipuan. Hingga kemudian seseorang yang mereka hubungi sangat berbeda dengan korban lainnya. Dimana ia mulai balik mengerjai mereka berdua dengan konsekuensi yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Entah mengapa sekarang sekarang banyak sekali film yang mengusung judul "Don't" mulai dari 'Don't Breathe" "Don't Knock twice" dan lain-lain. Kali ini saya nemu film yang mengusung judul don't hang up. Saya sendiri awalnya ngira kalau film ini cuma fan art karna saya sendiri cuma ngeliat posternya di mbah gugel dan akhirnya karna saya sangat kepo dengan film ini akhrinya saya gugling lagi dan ternyata memang benar film ini ada. Akhirnya torrent dicari dan berhasil nonton deh.

Let me say ... film ini cukup diisi dengan cowo-cowo yang ganteng, beberapa temen saya juga kesenangan ngeliat mereka, ya saya akui mereka ganteng. tapi, aku engga bakalan menilai dari ketampana mereka ko, tenang ajah.  Film ini di buka dengan emak-emak yang kebangun dari tidur dan di telfon orang, dan ternyata dikerjai. Well that's Fucked up.

Film ini sendiri ngingetin saya dengan film one missed call, entah dengan terror terror di dalam rumah nya menggunakan telefon, atau semacamnya. Ya sebenarnya untuk saya, saya udah kangen dengan film horror model kayak gini karna bikin greget ajah. Well ... film ini layaknya senjata makan tuan, karena orang yang mengerjai dikerjai kembali orang sang villain. Great.

Sebenarnya, alur yang di pakai di film ini cukup sederhana. Entah mengaapa saya cukup senag dengan sang villain yang speertinya sukses untuk memanipulasi sang tokoh utama dengan kawannya. Mungkin zaman sudah canggih, sehingga sang villain tidka keebratan jika hars membobol handphone dan laptop sang tokoh utama, that's what i like. Yep, setelah di manipulasi tentunya, sudah agak ketebak kalau mereka bakalan di adu domba oleh sang villain. Yep, cukup klise bbut it's ok, sudah biasa toh.

Sebenarnya saya sendiri sudha bisa menebak apa yang akan terjadi dengan kelanjutan dari film ini dan apa yang akan terjadi. Well, semua yang ada disini mungkin cukup klise. Dan entah mengapa saya agaak kecewa, akrena ketegangan yang disajikan oleh film ini dirasa kurang. Saya sendiri cukup terganggu dengan dua tokoh utama yang selalu berteriak dan memarahi satu sama lain dan menyelesaikan semuanya dengan marah.

Untuk akting dari para pemain, cukup bagus dan tidak jelek. Ya, mungkin sakinggg bagusnya akting mereka akupun ikut terbawa emosi ketika mereka mulai berteriak memarahi satu sama lain. Yep, i like old fashioned Slasher, dengan cara sang villain memainkan emosi sang tokoh utama sebelum benar-benar menyerang mereka secara langsung. Bagi saya film ini sedikit memberikan say vibe old fashioned slasher.

Overall , meski film ini terbilang film yang cukup simple. Namun, film ini bisa memberikan nuansa old fashioned horror untuk saya sendiri. It's a good movie but not great, beberapa aspek dalam film ini saya tidak begitu suka karna entah mengapa saya merasa sedikit bosan pada beberapa part. Tapi, cukup banyak kok part yang bikin tegang dan menumbuhkan rasa kepo kepada penonton. Dan oh ya ada bumbu twist ending untuk film ini yang lumayan bikin saya kaget

The ranting is
65%

Komentar