Review: The Bye Bye Man (2017)




"Don't Think it, Don't Say it"
Menceritakan tentang tiga mahasiswa yang pindah di rumah tua milik kampus. Ketika berada disana mereka merasakan banyak hal aneh dan misterius. Mereka merasa diteror oleh sosok mengerikan yang disebut “The Bye Bye Man”. Sosok supranatural ini diyakini bertanggung jawab atas kasus pembunuhan misterius yang pernah terjadi di seluruh sejarah.

Awal niatan untun menonton film ini di awal tahun, berhubung tidak ada waktu baru kesampaian untuk menontonnya hari ini, dan langsung ku review juga. Sbenearnya saya sudah ngeliat beberapa review jelek tentang film ini dan bahka rantingnya pun cukup rendah. Tapi, saya sendiri masih kepo dengan film ini. Kepo dengan "How bad is this movie?". Katakanlah saya sangat kepo sampai sampai butuh film ini untuk meredakan keponya saya.

Awal film sudah di buka dengan cukup misterius, dengan adegan tembak menembak yang dilakukan seseorang tanpa alasan yang begitu jelas. menggiring kita dengan perlahan untuk membangun rasa kepo yang di suguhkan di film ini. Film ini juga cukup klise dengan cerita membeli rumah baru dan there's something wrong or curse there. Yep cukup klise dan saya sendiri bisa memaklumi ke kelise-annya, karna film horror tanpa bumbu klise itu agak hambar. Haha ... asalkan jangan terlalu banyak saja.

Well ... the bye bye man ini sedikit mirip Boogey-man. Dan porsi sang bye bye man muncul di film ini pun cukup sedikit dan membuat saya kepo dan sedikit marah dengan film ini, karna villainnya sendiri jarang muncul selama film berlangsung. Dengan suasana yang creepy dan dark, membuat film ini cukup bagus dengan film yang mengusung tentang kutuk mengutuk. Untuk porsi jumpscare, sebenarnya sudah bisa di tebak beberapa jumpscare yang akan membuat kaget. Tapi, terkadang entah mengapa jumpscare nya sendiri agak over tapi enggak over banget juga, sometimes just annoying.

Dengan sound yang cukup annoying juga membuat saya cukup kesal dengan soundnya. Dan para karakter di film ini juga cukup freak dan kaku. Entah mengapa setiap dialog yang di lontarkan satu persatu karakter, terdapat secuil cringe dan paksaan untuk dialog tersebut. Alur yang fast Pacing membuat saya kewalahan menerka - nerka sang bye bye man ini. Apa terror dan motif sang bye bye man untuk memberikan kutukan kepada sang karakter yang merana itu.

Kalimat kalimat yang di lontarkan mengenai the bye bye man ini sendiri hanya memberikan secuil deskripsi tentang sang villain itu. Terrornya pun memuat kita sendiri tidak boleh mengatakan nama sang villain itu karna akan memberikan haalusinasi yang kuat. That's interesting, sebenarnya ide itu cukup bagus. Namun dengan Villain yang sangat jarang muncul, film ini bagaikan makan bakso namun hanya mie nya saja dan kuahnya.
Memang bisa di katakan snagat banyak review jelek tentng film ini, dan reviewku sendiri ini pu tidak jauh beda dengan review yang lainnya. Saya pun menonton film ini speerti menonton film dengan kumpulan jumpscare saja dan bahkan saya tidak merasakan jumpscare sesugguhnya dari film ini. But film ini tidak jelek banget. Mungkin beberapa orang bakalan nemuin film ini menghibur, namun buat saya nggak. Dengan plot hole layaknya black hole tentang the bye bye man ini yang asal usul nya tidak di ketahui dan mengapa ia bisa menteroror orang orang yang tahu namanya dan beberapa background tentang sang bye bye man yang tidak di eritakan ini. Itu merupaan sisi negatif yang cukup besar.


Overall ... Film ini biasa saja dan jujur tidak wah dan tidak menghibur buat aku sendiri. Bahkan plot hole yang sangat besar itu bisa menajdi senjata makan tuan untuk film ini sehingga ranting nya pun takkan terlalu besar.

The ranting is
30%

Komentar