Review: Incarnate (2016)



 “I have an arch demon possessing the body of an innocent 11-year-old boy.”

Film ini akan menceritakan tentang seorang ilmuan yang memiliki sebuah kemampuan kusus, yaitu dapat mengusir setan dan juga dapat memasuki alam bawah sadar dari orang yang kesurupan. Pada suatu hari Ia dihadapkan oleh sebuah masalah, dimana ia harus dapat menghadapi setan yang merasuki seorang anak berumur 11 tahun.

Yang mana ia harus dapat membebaskan dari cengkeraman setan dengan kekuatan yang belum pernah ia hadapi sebelumnya, Dan selain itu Ia harus dapat menghadapi kengerian masa lalunya. Seperti apa kisah sdelengkapnya? Dan bagaimanakah Ia dapat menyelesaikan masalah tersebut?

Okay, Another Insidious movies. Yep, film ini memang sangat kental dengan nuannsa layaknya insidious. Dengan iblis yang merasuki anak kecil dan sebagainya. Sebenernya awalnya saya engga mau melihat film ini, karna memang speertinya enggak jauh berbeda dnegan insidious. Tapi, saya sendiri mikir ulang lagi, enggak ada salahnya sih saya nonton film ini.

Sebeneranya Incarnate sendiri memakai plot yang sudah banyak di pakai dalam film bertemakan kesurupan iblis atau sebagainya. Namun film ini memiliki tekhnik terbaru dalam mengusir iblis-iblisnya. Dengan tema yang baru, Incarnate mampu meyakinkan saya sendiri kalau film ini bagus atau layak di tonton. Memang di awal film, kita langsung saja disuguhi oleh masuknya iblis itu di dalam tubuh bocah malang. Dan memang di awal kita tidak bertele-tele, namun entah kenapa ketika aku sendir mencari dimana keseraman yang akan di beri film ini. Saya tida sepenuhnya menemukannya.

OK lah film ini memiliki ketegangan bahkan ke gregetan tersendiri ketika saya menontonnya. Bahkan entah mengapa di beberapa scene sendiri kerasa ketegangannya. Tapi, entah mengapa saya sendiri kurang bisa merasakan kengerian yang erjadi di dalam filmnya. Ok lah unsur ketegangan sudah bagus di film, tapi entah mengapa saya tidak bisa merasakan keseraman, terror secara utuh.

Memang saya sendiri tipe penonton yang mengharapkan di beri rasa kaget dan syok ketika menonton film horror, namun film ini tidak menumbuhkan keseramannya secara utuh, jadi seperti setengah-setengah. Bahkan saya sendiri tidak merasakan banyak jumpscare, hanya di menit awal  saja yang bikin saya kaget. Dan sampai pertenngahan yang menuju klimaks, entah mengapa saya sendir mulai bosan dengan filmnya sehingga saya bolak-balik mencari sesuatu yang membuat saya balik lagi menonton filmnya.

untuk hantu dan iblisnya atau apalah itu, tidak berhasil membuat saya takut atau memorable, bahkan ibisnya pun sudh biasa saya tonton di serial tv supernatural. Entah saya sendiri yang menaruh ekspetasi yang terlalu tinggi buat film ini ataukah memang film ini benar mengecewakan saya juga tidak tahu. Sebenarnya saya sendiri senang dengan konsep  film ini yang mengusung cara pengusiran yang baru, namun saya rasa film ini tidak di buat secara utuh untuk membuat penonton ketakutan. Entah mengapa saya malah menganggap film ini sebagai film drama.

overall, saya senang film ini namun film ini tidak berhasil memaksimalkan kengerian dan terror dalam ceritanya. Bahkan saya sangat senang dengan cara pengusiran iblisnya

the ranting is

35%

Komentar